Money
Alasan Uang Tunai Masih Diperlukan di Zaman Cashless dan Cashback

29 Nov 2019

Foto: pexels

Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, siapa sih yang sekarang tidak mengantungi kartu berisi uang elektronik atau aplikasi e-wallet? Ini memang zamannya cashless dan cashback, mengacu pada penggunaan uang digital.

Berbagai transaksi seperti pembayaran transportasi umum, membayar tol, membayar parkir, belanja kebutuhan harian dengan kartu kredit maupun debit semakin menguatkan cashless society di masyarakat. Bayar apapun makin mudah dan dapat dilakukan di mana saja lewat telepon pintar.

Meski budaya uang non-tunai makin menguat dan meluas menurut konsultan keuangan Grant Thornton Indonesia keberadaan uang tunai di dalam dompet tetap diperlukan. “Walaupun cashless society telah menjadi gaya hidup masa kini, tidak ada salahnya tetap menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan-kebutuhan transaksi yang belum tersentuh sistem pembayaran digital sehingga transaksi menjadi lebih mudah dengan dua pilihan pembayaran tersebut,” ujar Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia . 

Pada dasarnya, transaksi tunai dan non-tunai sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

# Promo  vs Boros

Promo menjadi strategi paling ampuh untuk menarik minat masyarakat menggunakan uang digital, berbagai penyedia layanan uang digital berlomba memberikan promo seperti potongan harga hingga cashback besar-besaran, tentunya menguntungkan jika kita belanjakan untuk produk yang memang kita perlukan namun tanpa disadari kemudahan ini juga membuat masyarakat kian konsumtif yang pada akhirnya hanya menjadi pembelian impulsif karena tergoda diskon hingga pengeluaran menjadi tak terkendali. 

Johanna menyarankan sebaiknya isi saldo pada dompet digital disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak lepas kontrol atas pengelolaan keuangan pribadi. "Kunci utamanya bukan pada produk namun bagaimana masyarakat menggunakan dan mengelola uang mereka.” 

#Transaksi lebih cepat vs masalah sinyal

Transaksi dengan nilai besar tentunya akan memakan waktu lebih lama bagi tenant untuk menghitung uang, belum lagi menunggu uang kembalian yang kadang tidak tersedia pecahannya di kasir. Dengan transaksi cashless proses tersebut dapat menjadi jauh lebih mudah dan cepat dengan tinggal gesek kartu pada mesin EDC ataupun scan barcode.

Namun proses ini terkadang tak mulus jika mesin-mesin tersebut atau smartphone Anda mengalami kesulitan signal. Otomatis pembayaran tidak bisa dilakukan jika tidak membawa uang tunai. Ada risiko transaksi justru menjadi lebih lama atau bahkan terpaksa membatalkan pembelian. 

#Terhindar dari perampokan vs serangan siber

Salah satu keuntungan dari transaksi non-tunai adalah soal keamanan. Kartu maupun aplikasi uang digital dalam smartphone tentunya memiliki pin dan password yang menjadikan keamanan lebih ekstra. Sementara membawa uang dalam jumlah banyak dalam tas ataupun dompet dapat menarik perhatian yang berisiko mengundang aksi kriminal.

Namun secanggih apapun teknologi yang digunakan pada sistem uang digital, tetap saja ada celah yang memungkinkan terjadinya serangan siber termasuk pencurian data. Risikonya, uang Anda  bisa hilang.

Karena itu, Anda harus mempertimbangkan secara bijak, kapan harus bertransaksi secara tunai dan non-tunai, serta tetap berhati-hati dengan dompet maupun aplikasi uang digital Anda. (f)

Baca Juga:

Black Friday vs Cyber Monday, Mana Lebih Menarik?
Tip Cerdas Investasi Ala Ucita Pohan
Ini Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Pinjam Uang
 


Topic

#money, #cashless