Lifestyle
Ekshibisi Expression of the Journey, Ketika Emosi Jiwa Jadi Karya Seni Penuh Warna

9 May 2025

Didit Hediprasetyo dan Monica Ogaz saat pembukaan ekshibisi, dan salah satu lukisan Didit di sesi terapi seni. Foto: Dok. DHF


Terapi seni kini memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan mental, karena terapi alternatif ini bisa memperbaiki suasana hati dan emosi menggunakan medium seni; salah satunya dengan melukis dan mengekspresikan emosi lewat warna.

Metode terapi ini didasarkan pada prinsip bahwa setiap warna memiliki energi yang dapat memengaruhi tubuh dan pikiran. 

Terapi warna juga dipilih Didit Hediprasetyo Foundation sebagai bentuk seni transformatif bagi anak-anak dari Panti Asuhan Pondok Kasih Agape dan Yayasan Bima Azzahra, bekerja sama dengan terapis seni Monica Ogaz

Karya Didit Hediprasetyo, yang menurut Monica Ogaz berevolusi dibandingkan karya terapi seninya di masa pandemi. Foto: Dok. DHF

Monica Ogaz adalah seniman asal Meksiko yang kini berbasis di Firenze, Italia. Ia juga terapis Gestalt bersertifikat.

Beberapa minggu sebelum ekshibisi digelar, Didit Hadiprasetyo Foundation dan Monica Ogaz menggelar terapi seni yang berlangsung seru dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi anak-anak panti suhan. 

Karya Didit Hediprasetyo (kiri atas), dan karya anak-anak panti asuhan serta karya para sahabat Didit Hediprasetyo Foundation. Foto: Dok. DHF

Karya anak-anak tersebut dipamerkan dalam ekshibisi Expression of the Journey yang berlangsung pada 2-4 Mei lalu di The Dharmawangsa Jakarta. Ekshibisi yang juga dihiasi karya ekspresionis Didit Hediprasetyo dan para sahabat itu merayakan bagaimana perjalanan emosi seseorang bisa jadi ekspresi visual yang kuat.

"Terapi seni adalah bagaimana kita berhubungan dengan emosi kita," ujar Monica, sebelum ekshibisi dimulai. "Karya yang kita ciptakan lewat terapi seni bukan tentang menciptakan sesuatu yang bagus, tapi bagaimana kita berani mengambil risiko, keluar dari zona nyaman."

"Kami percaya bahwa penyembuhan dan tumbuh dimulai dari kemampuan untuk mengekspresikan hal-hal yang tak selalu bisa ditangkap kata-kata," kata Didit. 

Bros mawar cantik, kolaborasi Didit Hediprasetyo Foundation dengan Tulola. Foto: Dok. DHF

Sebagai seorang desainer fashion, Didit pernah merasakan benefit dari terapi seni, ketika ia sempat mengalami creative block di masa pandemi. 

Dalam konselingnya dengan Dr. Shefali, psikolog klinis ternama, ia disarankan mengikuti terapi seni, dan akhirnya berkenalan dengan Monica Ogaz. Dr. Shefali sendiri hadir di acara penutupan ekshibisi dalam sesi berbagi.

Baca juga:
Makan Malam Penuh Kehangatan di Acara Mondial Get Together
Ekspresi Makna Perdamaian Lewat Workshop Seni Uniqlo, Terinspirasi Karya Pablo Picasso
LOEWE Buka Butik Baru, Didesain ala Rumah Kolektor Seni

 

Zornia Harisantoso