
Foto: Shutterstock
3/ Kamar Mandi
Karena adanya aliran energi kotor, kamar mandi dan dapur pun sebaiknya tidak berada persis di bawah atau di atas kamar tidur. Kamar mandi juga lebih baik tidak menjadi satu bagian dengan kamar tidur.
Kamar mandi dan dapur yang sifatnya lembap dapat ‘menularkan’ berbagai macam kuman, bakteri, atau virus ke ruangan sekitarnya. Khususnya di saat ruangan lembap udara mengandung uap air yang cukup tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), bronkitis, dan asma.
4/ Sirkulasi udara
Rumah yang menaati aturan feng shui didesain sedemikian rupa sehingga angin dapat berembus ke seluruh penjuru rumah. Oleh karena itu, ruang tertutup tidak boleh berada di tengah rumah, karena akan menghalangi angin dan sinar matahari yang berakibat rumah jadi pengap. Sama halnya dengan tiang, kolom, atau pilar, yang kalau diletakkan di tengah rumah dapat mengganggu perkembangan penghuninya. “Ruang keluarga atau ruang tamu yang terbuka sangat ideal diletakkan di tengah rumah,” tambah Jenie.
Sirkulasi udara atau angin sangat penting diperhatikan dalam merancang ruangan. Menurut Jenie, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan. Misalnya, membuat ruangan dengan dua pintu yang berseberangan langsung. Angin yang masuk dari satu pintu akan langsung keluar menuju pintu satunya, sehingga tidak sempat bersirkulasi di dalam ruangan. Demikian pula dengan tangga, yaitu tempat pertemuan sirkulasi udara antara dua lantai.
“Tangga tidak boleh diletakkan di bagian depan rumah. Karena, udara yang berembus melintasi tangga dapat langsung mengarah ke lantai atas tanpa sempat masuk ke dalam rumah,” jelas Jenie.
Ruangan yang ideal menurut feng shui memiliki empat sisi, tidak kurang tidak lebih. Hal ini penting, terutama diterapkan pada kamar tidur. Satu sisi untuk pintu, satu sisi di seberangnya untuk jendela.
“Lebih ideal lagi kalau pintu dan jendela berseberangan secara diagonal, tidak sejajar lurus. Supaya angin yang masuk dari pintu tidak langsung keluar jendela, atau sebaliknya,” tambah Jenie. Dua sisi lainnya dimanfaatkan untuk menempelkan perabot seperti tempat tidur atau lemari. “Perabot sebaiknya menempel dinding supaya kokoh, tidak mudah goyah,” ujar Jenie.
Sisi untuk jendela dan pintu dalam feng shui disebut sisi yang (bergerak, karena ada bukaan tempat masuknya angin), sedangkan sisi untuk perabot disebut sisi yin (diam). Keseimbangan yin dan yang ini dapat diterapkan di semua ruangan rumah. Misalnya, dengan tidak merapatkan perabot ke dinding yang berpintu atau berjendela. “Sangat tidak disarankan untuk merapatkan sandaran kepala tempat tidur di bawah jendela atau di dekat pintu,” tegas Jenie.
Ventilasi yang memadai juga salah satu faktor penting dalam menciptakan rumah sehat. Udara bersih dari luar harus dapat berembus masuk untuk mengeluarkan udara kotor (CO2) yang dihasilkan oleh penghuni dalam rumah.
Ada baiknya setiap rumah memiliki lahan hijau dengan pohon-pohon yang dapat menghasilkan oksigen. Sedapat mungkin jendela dibuat, supaya sinar matahari dapat masuk ke setiap ruangan untuk membunuh kuman dan bakteri. (f)