
Foto: Fotosearch
Perayaan Lebaran identik dengan tradisi silaturahmi, yang dimeriahkan dengan acara makan bersama. Masalahnya, dalam sehari Anda bisa berkunjung ke dua atau lebih tempat. Dengan alasan tidak enak kepada tuan rumah, dan bahwa makanan tersebut hanya terhidang setahun sekali, Anda pun mulai melahap dan melahap. Awas, jangan sampai kebablasan, jika tidak ingin panen penyakit.
1/ Kambuhnya Penyakit Kronis
Apa yang biasa Anda temukan di atas meja saji saat Lebaran tiba? Gulai kambing dengan kaldu bersantannya, semur daging sapi, opor ayam, sambal goreng hati, soto Betawi dengan jeroannya, atau oseng kikil.
Semua itu sungguh menggoda dan sayang dilewatkan. Tidak heran jika sajian ini dapat membuat beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, asam urat, dan hiperkolesterol, kembali menyatroni Anda. Pola makan teratur dengan menu sehat berimbang yang dilakukan selama puasa pun ‘rusak’. Akibatnya, bobot yang tadinya sempat menyusut malah melonjak. Kandungan gula darah meningkat, kolesterol melambung, dan berbagai keluhan sakit kepala serta nyeri otot akibat asam urat bermunculan.
“Kuncinya ada pada diri Anda sendiri. Mulailah untuk mendisiplin diri dengan berhenti makan sebelum kenyang. Sebab, tepat ketika Anda merasa kenyang, maka artinya Anda sudah melewati batas,” ujar Dr. dr. Hindra Irawan. Anda juga harus cukup ketat untuk tahu sendiri batasan Anda, terhadap jenis makanan tertentu yang berupa pantangan.
Bawa obat resep dokter yang memang biasa Anda konsumsi untuk penyakit kronis Anda. Dokter Hindrawan mengingatkan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat bebas penurun kolesterol. Cara bekerja obat ini adalah dengan melarutkan plak-plak atau bekuan lemak di pembuluh darah. Efektif atau tidaknya obat bergantung pada banyak faktor, seperti derajat pengendapan darah dan respons seseorang terhadap dosis. Oleh sebab itu, untuk mengetahui bentuk penanganan dan dosis obat yang tepat, Anda harus melewati pemeriksaan darah/cek laboratorium.
2/ Migrain
Gangguan pusing hanya di sebelah kepala atau migrain ini sangat menyusahkan. Gejalanya, salah satu bagian kepala terasa sakit, berdenyut-denyut dan dapat berlangsung selama 2 jam hingga 72 jam. Biasanya disertai dengan gejala mual dan muntah. Penyebabnya bisa dari pola makan yang tidak sehat, kurang istirahat, stres karena terlalu lelah dan banyak pikiran.
Beberapa jenis makanan yang banyak beredar pada saat perayaan Lebaran dan dapat memicu serangan migrain adalah makanan yang mengandung santan, goreng-gorengan, makanan yang mengandung kolesterol tinggi, dan makanan yang pedas. Beberapa penganan yang manis-manis dan gurih, seperti cokelat, keju, mentega, dan camilan yang banyak mengandung MSG juga dapat memicu serangan. Begitu juga kopi dan minuman bersoda.
Cukup istirahat dan menjauhi makanan/minuman yang dapat memicu migrain dapat mencegahnya. Tapi, jika migrain menyerang, beristirahat total dapat meringankan serangan migrain. Apabila tidak berhenti juga, segeralah berkonsultasi kepada dokter, dan jangan asal minum obat bebas untuk migrain. Apabila tidak sesuai, beberapa obat dapat menyebabkan penderita mengalami efek samping mood swing, demam, refleks berlebih, dan kejang otot.
Tip:
- Migrain membuat Anda sensitif terhadap cahaya. Makin terang suasana sekitar, makin parah sakit yang Anda rasakan. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk beristirahat atau tidur di ruangan yang gelap.
- Makanlah dengan benar tiap 3-4 jam dan jangan membiarkan lambung kosong tanpa makanan lebih dari 12 jam. Hal ini dapat membuat gula darah drop dan menyebabkan migrain.
3/ Gangguan Kelelahan (Fatigue)
Terjebak dalam kemacetan panjang dalam perjalanan darat menuju kampung halaman dan kembali ke kota besar sering membuat Anda terserang kelelahan yang sangat. Apalagi selama perjalanan itu Anda tidak bisa banyak bergerak sehingga otot-otot terasa tegang, dan kaku. Parahnya lagi, kelelahan kronis ini tidak hanya menyasar fisik, tapi juga memengaruhi kesehatan psikis Anda.
Sindrom kelelahan kronis memiliki beberapa gejala, di antaranya rasa lelah yang tidak hilang meski Anda sudah tidur, otot-otot yang terasa nyeri tanpa sebab yang jelas, sakit kepala dengan intensitas yang bervariasi, pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bawah lengan, dan sakit tenggorokan. Periksakan ke dokter saat gejala-gejala ini tidak hilang dalam dua minggu.
Identifikasikan penyebab atau sumber kelelahan Anda. Dan mulailah mengubah gaya hidup Anda dengan tidur cukup pada jadwal yang teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang, minum banyak air putih, tidak menyiksa diri dengan pikiran yang berat, menjauhkan diri dari hal-hal yang memancing emosi, dan ambil waktu untuk melakukan penyegaran. Spa dan terapi pijat untuk relaksasi bisa jadi jalan keluar yang menyenangkan.
Tip:
- Gerakkan tubuh! Bahkan dalam ruang mobil yang sempit pun Anda bisa tetap melakukan olahraga ringan, seperti peregangan. Menarik kedua lengan ke atas, meliukkan badan seperti saat baru bangun tidur ke kiri dan ke kanan, memutar kepala perlahan searah jarum jam dan kebalikannya.
- Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, minuman bersoda, atau cokelat.
Konsultan: Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Topic
#PuasadanLebaran