
Foto: Fotosearch
Penelitian terbaru membuktikan bahwa gaya hidup sehat melibatkan tiga faktor, yaitu kesehatan fisik, keseimbangan nutrisi, dan kesehatan tidur. Menurut Dr. Andreas Prasadja, RPSGT (Registered Polysomnographic Technologist), dokter sleep medicine dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta, yang dimaksud tidur sehat adalah tidur yang durasi waktunya cukup (antara tujuh hingga sembilan jam), teratur, serta tidak ada gangguan penyakit tidur.
Ibarat rasa lapar dan haus yang hanya bisa hilang jika kita makan dan minum, begitu pula dengan rasa kantuk yang hanya bisa dihapus oleh tidur yang cukup. Ketika tubuh memberikan sinyal kantuk, ini tanda tubuh membutuhkan istirahat berupa tidur. Hingga saat ini belum ada satu zat pun yang bisa menggantikan fungsi restoratif tidur bagi tubuh, karena hanya pada saat tidur organ-organ tubuh berhenti bekerja.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur yang sehat. Kerap merasakan kantuk yang berlebihan walaupun sudah tidur tujuh hingga delapan jam adalah sinyal bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup tidur. Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah gangguan sleep apnea.
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang berarti henti nafas saat tidur. Gerakan nafasnya tetap ada, tetapi tidak lancar. Episode henti nafas ini disebabkan oleh penyempitan saluran nafas yang menyebabkan sumbatan pada saluran nafas, sehingga sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, saat tidur penderita akan mengalami rasa tercekik yang menyesakkan.
Penyebabnya bisa beragam, dari gaya hidup tidak sehat seperti merokok, penumpukan lemak akibat kegemukan, dan bertambahnya usia. Selain rasa kantuk yang berlebihan, ciri lain seseorang menderita sleep apnea adalah mendengkur, konsentrasi berkurang, cepat lupa, lelah, mudah emosi, dan sulit berkonsentrasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, sleep apnea lebih banyak diderita pria dibanding wanita. Tapi, sleep apnea pada wanita lebih sulit terdeteksi. Faktor penyebabnya banyak, salah satunya karena kondisi mendengkur pada wanita tidak sekhas pria, suara dengkuran wanita umumnya lebih halus. Tapi, umumnya wanita yang mengalami kondisi ini akan merasakan gejala sakit kepada setiap pagi.
Pada wanita hamil yang menderita sleep apnea, harus mendapatkan perhatian khusus karena bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin akibat asupan oksigen yang terganggu.
Kabar baiknya, penderita sleep apnea bisa disembuhkan. Menurut Dr. Andreas, untuk hasil yang maksimal, pasien harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur, sekaligus pemeriksaan THT. Di laboratorium tidur, fungsi tubuh pasien selama tidur, seperti aliran udara, gelombang otak, fungsi pernafasan, jantung, dan posisi tidur, akan direkam. Hasilnya dipakai untuk melihat tingkat henti nafas per jam.
Untuk pengobatannya, ada tiga cara yang bisa dilakukan tergantung tingkatan penyakitnya seperti penggunaan masker hidung yang dihubungkan dengan alat khusus, penggunaan alat yang dipakai di mulut setiap kali tidur, hingga pembedahan. (f)
Baca juga:
Sering Merasa Lelah, Inikah Gangguan Psikosomatis?
Sulit Tidur Karena Selalu Gelisah
8 Resep Bugar Sepanjang Hari
Waspada Hipertensi Karena Gejalanya Samar
Faunda Liswijayanti
Topic
#gangguantidur, #sleepapnea, #tidur