Health & Diet
Khasiat dan Kandungan Minuman Isotonik: Benarkah Ampuh Menghidrasi Tubuh?

17 Oct 2016


Foto: Fotosearch
 

Peningkatan tren olahraga di Indonesia rupanya turut mendorong popularitas minuman isotonik. Di gym, di kompetisi olahraga, di mana pun, Anda bisa menemukan orang yang sedang meneguk produk minuman itu dalam berbagai bentuk, mulai dari botol, kaleng, hingga sachet yang perlu dicampur air. Produk itu pun dijual bebas di supermarket, bahkan warung kelontong. Saking populernya, menurut data Asosiasi Industri Minuman Ringan yang dilansir di situs resmi Kementerian Perindustrian RI, bisnis minuman isotonik akan terus tumbuh rata-rata 20 persen per tahun. Pada tahun 2012 saja, nilai penjualannya mencapai Rp3,5 triliun. Benarkah minuman isotonik lebih efektif untuk menghidrasi tubuh dibanding air putih?
 
Perhatikan Kandungannya
Air sering diidentikkan sebagai sumber kehidupan. Bagaimana tidak, di dalam tubuh manusia saja kadar air bisa mencapai 50-70 persen. Air bersama dengan mineral natrium, kalium, klorin, kalsium, dan magnesium bergotong-royong membentuk cairan tubuh untuk menjaga tubuh manusia tetap prima saat beraktivitas, khususnya untuk menjaga kualitas kontraksi otot.

Kabar tidak sedapnya: air dan mineral tersebut ternyata sangat mudah hilang dari tubuh manusia. “Bukan hanya melalui keringat yang keluar saat Anda bekerja atau berolahraga, cairan tubuh juga bisa terbuang saat Anda tidur dan bernapas,” ujar dr. Andi Kurniawan, SpKO.

Kehilangan cairan tubuh sering kali membuat manusia merasa mudah lelah dan mengantuk. Riset yang tercatat dalam National Strength and Conditioning Journal  menyatakan bahwa dehidrasi bisa mengganggu performa tubuh. Sebanyak 2 persen orang mengalami gangguan kestabilan suhu tubuh, 4 persen mengalami penurunan daya tahan otot, 6 persen mengalami penurunan kekuatan otot, dan 8 persen mengalami kram, peningkatan suhu tubuh, stroke, bahkan kematian.

Terkadang, minum air biasa terasa tidak cukup. Di saat seperti itu, minuman isotonik sering menjadi pilihan untuk menyegarkan tubuh kembali. Efek menyegarkan itulah yang ternyata membuat minuman isotonik menjadi sangat digemari. “Wajar saja jika tubuh terasa segar. Komponen utama dalam minuman isotonik adalah garam, gula, dan air yang serupa dengan konsentrasi umum cairan tubuh manusia,” papar pakar kesehatan olahraga dari Indonesia Sport Medicine Center di Jakarta, itu.

Garam bermanfaat untuk mencegah terjadinya dehidrasi karena elektrolit yang keluar dari tubuh, sementara gula yang mengandung kalori berguna untuk mengembalikan energi tubuh yang sudah terbuang. Komponen air dan mineral tersebut membuat minuman ini memiliki osmolaritas --tekanan yang erat kaitannya dengan kemampuan air sebagai pelarut untuk menembus membran sel-- yang sama dengan cairan tubuh manusia. Kemiripan tekanan itulah yang membuat minuman isotonik lebih mudah diserap oleh saluran cerna sehingga lebih cepat mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

Agar manfaatnya optimal, Anda perlu mempertimbangkan kadar gula yang mengandung kalori dalam minuman isotonik. Sebab, meski kalori dalam jumlah yang cukup dibutuhkan tubuh untuk cadangan energi, keberadaannya yang berlebihan juga bisa memantik beberapa jenis penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung koroner. “Kalori tambahan sering bersembunyi di balik kandungan glukosa dalam rasa-rasa buah yang ditambahkan dalam minuman isotonik,” ujar Andi.(f)
 


Topic

#minumanisotonik