
Para pencinta olahraga intensif tentu paham akan risiko terjadinya nyeri otot. Ya, ada gangguan yang bernama Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), berupa nyeri otot setelah beraktivitas fisik maupun berolahraga intensif.
Rasa nyeri yang biasanya terjadi pada otot-otot penunjang anggota gerak tubuh ini disebabkan oleh kerusakan mikorkopis serat otot akibat beban kerja yang diterima. Gangguan ini biasanya terjadi satu atau dua hari setelah olahraga intens. Meski sering dianggap normal, DOMS dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak dikelola dengan baik.
Pada dasarnya DOMS dapat diderita siapa pun, mulai dari atlet, olahragawan pemula, hingga orang-orang yang sudah lama tidak berolahraga. Seperti apa pun tingkat kebugaran kita, DOMS tetap berpotensi diderita jika kita meningkatkan intensitas olahraga, berolahraga cukup dinamis, hingga saat mencoba latihan baru yang belum bisa dilakukan dengan sempurna oleh tubuh.
Gejala DOMS yang sering diabaikan
Menurut American College of Sports Medicine, gejala DOMS biasanya muncul dalam rentang waktu 12 hingga 24 jam setelah berolahraga intensif dan rasa sakitnya memuncak sekitar satu hingga 3 hari setelah latihan. Umumnya nyeri otot akibat DOMS akan mereda dengan sendirinya setelah 3 hari.Beberapa gejala khas DOMS yang biasanya terjadi di antaranya:
- Rasa sakit saat meregangkan otot, hingga otot berkontraksi dan menjadi kencang
- Otot terasa sakit saat disentuh
- Rentang gerak (misal, tangan atau kaki) berkurang karena kaku dan nyeri saat digerakkan
- Pembengkakan otot yang mengalami gangguan
- Otot terasa letih
- Kehilangan kekuatan otot sementara.
Meredakan nyeri dengan alat
Pada sebuah diskusi media bertema Mengelola Nyeri dan Kesehatan Tubuh Secara Digital yang baru-baru ini diadakan oleh OMRON Healthcare Indonesia, terungkap bahwa salah satu upaya untuk meredakan nyeri otot akibat DOMS bisa dengan memanfaatkan alat terapi yang memiliki denyut listrik.Dijelaskan oleh Marketing Manager OMRON Healthcare Indonesia, Fanny Himawan, alat yang bernama Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) ini bekerja dalam 3 cara.
• Menghambat sinyal nyeri sebelum mencapai otak dengan mengalirkan denyut listrik lembut melalui pads yang menempel di kulit.
• Merangsang produksi endorfin, yaitu pereda nyeri alami tubuh.
• Meningkatkan sirkulasi darah dengan merangsang kontraksi dan relaksasi otot, sehingga dapat mempercepat pemulihan.

Ketiga langkah ini dinilai cukup efektif meredakan nyeri bebas obat, non-invasif, dan dapat digunakan sendiri di rumah, kantor atau saat bepergian. Selain untuk meredakan nyeri otot akibat berolahraga, alat ini efektif untuk meredakan nyeri kronis maupun akut akibat artritis, nyeri haid, endometriosis, nyeri lutut, leher, hingga nyeri punggung bawah.
Melihat fakta-fakta ini, Sahabat Femina tentu lebih semangat, dong, dalam berolahraga. Sudah olahraga berapa kali minggu ini?
Baca juga:
4 Cara Halau si Penyakit Manis yang Tenang Tapi Menghanyutkan
Kenali 4 Stress Language Ini Demi Jaga Kesehatan Mental
Bukan Cuma Gaya-gayaan, Gaya Hidup Ini Bisa Jauhkan Kita dari Kanker
Laili Damayanti
Topic
#NyeriOtot, #PeredaNyeriBebasObat, #AlatTerapiPijat