
Foto Arya Permana: AFP/ Mahendra, Ilustrasi: Petty Galuh
Beberapa hari ini, Arya Permana (10), anak asal Karawang yang menderita obesitas ramai diperbincangkan. Dengan berat tubuh 189,5 kg, Arya disebut-sebut sebuah media asing sebagai anak terberat sedunia. Saat lahir, Arya lahir dengan berat normal, yaitu 3,8 kg dan tumbuh seperti anak-anak lainnya. Namun, seperti yang diceritakan oleh sang ayah, Ade dalam konferensi pers di RS. Hasan Sadikin, Bandung pada Senin (11/7), berat badan putranya mulai naik drastis sejak usia 4-5 tahun dan sudah mencapai 90 kg. Bagaimana berat Arya bisa bertambah sedemikian cepat?
Hal ini antara lain dipicu oleh kebiasaan makan Arya. Selain makan 4-5 kali sehari, Arya juga gemar makan mi instan dan minum minuman kemasan hingga 20 gelas dalam sehari jika sulit tidur! Orang tuanya tidak bisa menolak permintaan Arya yang sering mengalami tantrum jika tidak diberikan minuman tersebut. (Baca juga: Cara Menangani Tantrum pada Anak)
Selain membatasi makan Arya maksimal 3 kali, orang tuanya hanya memberikan pisang dan apel merah jika Arya mengeluh masih lapar. Menurut perhitungan dokter gizi, setidaknya rata-rata ada 6.000 Kkal yang masuk ke tubuh Arya. Dengan berat tubuh yang mencengangkan itu, hingga saat ini Arya tidak mengalami penyakit komplikasi. Namun, menurut dokter Arifianto dari Yayasan Orang Tua Peduli, anak yang menderita obesitas berisiko mengalami penyakit seperti gangguan saluran napas, asma, sleep apnea (gangguan tidur), dan gangguan ortopedi.
Baca juga: Tip Mengatur Pola Makan Sehat untuk Hindari Obesitas pada Anak Seperti Kasus Arya Permana
Saat ini, Arya sedang menjalani perawatan di RS. Hasan Sadikin, Bandung untuk menurunkan berat badannya. Perawatan Arya ditangani oleh tim dokter spesialis sebanyak 13 orang. (f)
Topic
#ObesitasAnak