Health & Diet
Cara Akurat Deteksi Diabetes

13 Apr 2016


Foto: Fotosearch
 
Pemeriksaan kadar gula dalam darah kini dapat diakui lebih akurat dengan metode terbaru, HBA1C (Hemoglobin A1C). Hemoglobin A1C sendiri merupakan komponen kecil darah merah.

Bagi penderita diabetes melitus, pemeriksaan HBA1C dilakukan tiap 3 bulan sekali untuk memantau kadar rata-rata gula darah. Metode ini juga berguna untuk memonitor efek diet, olahraga, dan terapi obat. Bila hasilnya baik, pemeriksaan tidak perlu diulang tiap 3 bulan, namun para ahli merekomendasikan, pemeriksaan HBA1C  setidaknya dilakukan 2 kali dalam setahun.

Pemeriksaan HBA1C juga dibutuhkan oleh orang sehat tanpa diabetes. Kisaran nilai normal HBA1C adalah antara 4% sampai 5,6%. Jika mencapai 6,5% atau lebih, maka yang bersangkutan terindikasi diabetes. Beberapa rumah sakit dan laboratorium klinik swasta melayani pemeriksaan HBA1C. 
 

Cegah Sejak Dini
 
Ada beragam faktor penyebab diabetes, selain karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik, juga karena faktor genetis. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, Ph.D  dari Divisi Metabolik Endrokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, mengungkapkan bahwa sebagian besar manusia membawa gen diabetes dari orang tuanya.
 
“Gen itulah yang terstimulasi oleh berbagai faktor, seperti minimnya aktivitas, konsumsi obat-obatan, dan  pertambahan usia,” ujarnya. 
 
Dengan demikian, diabetes harus dicegah sejak kanak-kanak. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga gizi tetap seimbang. Keseimbangan dapat diwujudkan dengan mengonsumsi makanan yang beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan menjaga berat badan tetap ideal.
 
Pastikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak sudah sesuai dengan usianya. Sebab, bila terjadi kekurangan gizi pada anak sejak awal kehidupannya, akan meningkatkan risiko gangguan metabolis yang berujung pada timbulnya penyakit tidak menular seperti diabetes.
 
Begitu pula bila anak mengalami gizi berlebih, risiko diabetes akan lebih tinggi. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 oleh Kementerian Kesehatan RI, terdapat 11,9% anak yang mengalami gizi berlebih dengan ciri-ciri fisik gemuk (obesitas). (f)
 
 


Topic

#diabetes #worldhealthday