Health & Diet
6 Cara Melatih Otak Kiri Agar Tidak Cepat Pikun

12 Jul 2016


 
Gampang lupa dan sulit menelurkan ide-ide cemerlang? Bisa jadi otak Anda mulai ’berkarat’ dan perlu ’diamplas’.
           
Tak hanya otot yang bisa kuat, otak pun jika diasah bisa jadi lebih kencang. Memori  makin baik, daya tangkap pun cepat. Anda pun terhindar dari julukan ’Miss Pikun’ atau ’lemot’ (lemah otak). Menurut dr. Anggiat Siregar, Sp.S, ahli saraf dari RS Setia Mitra, Jakarta, banyak latihan bersifat fun yang bisa dipilih untuk mengasah kemampuan  otak. Apa saja latihannya?
 
Tidak Boleh ’Jomplang’
Secara sederhana, otak bisa dibagi menjadi tiga bagian: otak besar, otak kecil, dan batang otak. Dalam otak besar ada dua bagian, yaitu bagian otak kanan dan kiri. Namun, secara tidak sadar, otak kanan sering dianaktirikan. Maklum, otak kiri adalah ‘rumah‘ dari kemampuan bahasa, analisis, logika, sampai berhitung. Jadi, otak kanan yang merupakan ‘rumah’ dari kreativitas dan naluri, kurang dilirik. Otak kanan memang mewakili cara berpikir non-verbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran spasial, penggunaan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna dan visualisasi. Padahal, menurut dr. Anggiat, seseorang yang memiliki karier cemerlang, biasanya tak hanya jenius dalam urusan akademis. Dia juga harus andal menyumbang  ide-ide kreatif. Karena itu, dr. Anggiat mengimbau untuk melakukan latihan otak yang seimbang untuk memaksimalkan kerja otak kiri dan kanan.
           
Nah, untuk memaksimalkan kemampuan otak kiri disarankan melakukan aktivitas berikut ini.
 
a. Intip kamus bila mendengar kata baru
Anda pasti pernah mendengar kata-kata asing mampir ke telinga atau saat membaca buku. Jangan malas mencari tahu. Sebab, membangun perbendaharaan kata adalah salah satu cara meningkatkan kekuatan berpikir. Kata itu tidak hanya sebuah simbol, tapi makna bisa luas menjelaskan sebuah konsep. Makin banyak konsep menetap di kepala, makin luas juga pengertian akan dunia.
Makanya, sebuah kebiasaan yang jitu untuk segera mengetahui arti kata yang kebetulan asing di telinga. Caranya dengan berinvestasi lewat kamus atau menjelajahi dunia maya.
 
b. Tidak tergantung pada kalkulator
Kita hidup di dunia yang didominasi oleh angka. Mulai dari harga, dosis obat, sampai nomor pelat mobil. Ada pepatah yang mengatakan:  makin giat Anda berhitung,  makin besar menuai sukses dalam hidup.
Jangan langsung memakai jalan pintas (menggunakan kalkulator atau mengintip hitungan orang), jika dihadapkan pada problem matematika sederhana. Seperti  hitungan bayaran per kepala setelah makan di sebuah resto rame-rame.  Jika dihadapkan pada hitungan gampang  Anda sudah memakai kalkulator, maka otak akan terbiasa santai dan menjadi statis.
 
c. Pelajari hal yang biasanya tidak Anda perhatikan
Bila kolom politik di surat kabar biasanya Anda lewati, kini cobalah untuk membaca beritanya. Atau, jika di televisi ada topik tentang literatur, sejarah, maupun investasi (padahal biasanya Anda buru-buru mengganti channel), mulailah untuk menikmati acara tersebut.
Kebanyakan orang  mengekspos dirinya pada hal-hal yang mereka sukai, karena itu ide-ide mereka tak pernah berkembang. Padahal, variasi dari berbagai macam topik di memori Anda, yang menyebabkan Anda dapat berpikir secara logis dan mampu menganalisis secara cepat.
 
d. Belajar bahasa asing
            Dengan belajar bahasa asing, Anda dapat memperluas cakrawala budaya dan pergaulan. Juga  meningkatkan nilai jual dalam persaingan karier yang kian global. Sudah makin percaya diri karena asyik cas cis cus bahasa asing, otak kiri pun merasakan manfaat. Karena, selama belajar struktur dan kosa kata bahasa asing, sel-sel yang ada di otak pun membesar sehingga otak pun makin produktif.
 
e. Mengisi teka teki silang
Selain membuat pengetahuan umum menjadi ’kaya’, mengisi teka teki silang baik untuk mengaryakan otak agar tidak menganggur. Otak yang aktif akan terasah dan terjaga staminanya. Selain itu, mengisi teka teki silang juga membuat Anda makin mahir dalam menganalisis.
 
f. Bermain puzzle atau catur
Puzzle dapat meningkatkan inteligensi, karena otak dilatih untuk berpikir kreatif dengan mencoba beberapa cara memasang kepingan gambar, misalnya mulai merangkai gambar dari satu sudut atau sisi gambar.
Sementara catur, dapat mengasah otak lewat permainannya yang menomorsatukan strategi dan analisis.  Tahu sendiri, dong, saat menggerakkan bidak catur, di kepala Anda sudah tersusun formula 3-5 langkah ke depan. (f)

Joanita Roesma


Topic

#TipAwetMuda