
Foto: Pixabay
Kehadiran Indonesia diwakili oleh PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari di Paviliun Remarkable Indonesian Tea yang merupakan kolaborasi Atase Pertanian Washington DC dan ITPC di Los Angeles.
“Perkebunan teh tersebut telah mengantongi sertifikat organik dari United States Department of Agriculture (USDA), Uni Eropa, Japanese Agricultural Standard (JAS), Canadian Organic Standards (COS), Non-GMO, Halal, maupun Organik Indonesia. Hal ini menjadi kekuatan untuk promosi dan mendorong daya saing teh Indonesia di AS,” jelas Antonius Budiman, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dalam pernyataan resmi yang diterima femina.
Perkenalan Indonesia sebagai produsen teh dengan kualitas baik ditunjukkan oleh ITPC Los Angeles lewat sesi tea tasting untuk para pengunjung. Sejumlah biskuit produk Indonesia dipadankan sebagai teman minum teh, seperti danish cookies, butter coconut cracker, dan speculaas caramel.
Pengunjung paviliun juga mendapat buah tangan berisi biskuit, teh kemasan, dan coconut water. Hal itu menjadi pemicu yang tepat untuk menarik perhatian para distributor dan prosesor teh ternama di Amerika Serikat untuk berlanjut ke pembicaraan bisnis dengan distributor produk makanan dan minuman Indonesia.
Tiga eksportir teh utama ke Amerika Serikat adalah Republik Rakyat Tiongkok, Argentina, dan India, sementara Indonesia berada di posisi ke-12.
Keuntungan yang dimiliki Indonesia adalah iklim tropis dan lokasi geografis Indonesia di cincin api Pasifik yang menciptakan produk teh dengan cita rasa tersendiri dan berbeda dengan teh dari negara lain. Teh di Indonesia juga dapat tumbuh sepanjang tahun sehingga menciptakan stabilitas pasokan yang memberikan kepastian bisnis.
Menurut catatan Deperindag, ekspor teh Indonesia ke Amerika Serikat meningkat 33 persen pada 2016 dan mencapai nilai ekspor 9juta dolar AS. Peningkatan ini diisi oleh komposisi teh hitam 78% dan teh hijau 19% yang menjadi konsumsi utama di AS.
Menurut data Asosiasi Teh AS, masyarakat Amerika Serikat mengkonsumsi sekitar 84 miliar cangkir dengan proporsi teh hitam 84%, teh hijau 16%, dan sisanya adalah teh putih dan teh oolong.
Meski demikian, masih ada tantangan untuk mengedukasi pasar Amerika Serikat dan dunia tentang kualitas dan volume yang dapat memenuhi permintaan pasar.
“Selain soal mutu dan harga, Indonesia masih perlu memperkenalkan sejarah dan budaya teh Indonesia,” tambah Antonius. (f)
Baca juga:
Pipiltin Cocoa Membawa Cokelat Flores dan Banyuwangi Sampai ke Jepang!
3 Manfaat Teh untuk Kecantikan Kulit
Tip Minum Teh Sesuai Mood dari Ratna Somant
Topic
#Teh