Food Review
Nostalgia Kuliner Era Kolonial di 1928

15 Mar 2022


Foto: Dok.1928

Sejarah kuliner Indonesia selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Berbeda zaman, berbeda pula kuliner yang tersaji. Sebagai negara yang menjadi persinggahan banyak budaya, sudah pasti makanan Indonesia memiliki keunikan. Perpaduan budaya tradisional dan budaya asing menghasilkan kuliner khas yang tidak bisa ditemukan dimanapun kecuali di Indonesia.

Cerita kuliner Indonesia pada masa kolonial adalah salah satu yang unik. Ini adalah saat bangsa Indonesia berkenalan dengan budaya Barat. Sajian-sajian yang tersaji di atas meja para kaum bangsawan pada saat itu pun dipengaruhi oleh budaya Barat, seperti yang kini tersaji di 1928, restoran yang menyatakan diri fokus hidangan era kolonial, peranakan, serta Indonesia/Pan Asia.


Foto: dok. 1928

Sepeti namanya, restoran ini terletak di The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel,  di kawasan Menteng, yang bangunannya didirikan pada tahun 1928. Di suasana yang kental dengan era kolonial ini, Ferdian Tobing, Executive Chef The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta telah mempersiapkan serangkain hidangan menggugah selera untuk dicoba.
“Menu di 1928 kami desain untuk membangkitkan nostalgia akan hidangan-hidangan yang sering dinikmati pada masa kolonial, namun tanpa mengurangi sisi modernnya,” ujar Tobing. Beberapa menu andalan kreasinya yang wajib dicoba adalah Grilled Bone Marrow, Sup Brenebon, Macaroni Schotel, Holland Beifstuk, Chicken Bistik, Pindang Bandeng, Klappertaart, and Poffertjes.

1928 menawarkan menu a la carte dengan pilihan paket Rijstaffel. Dengan paket ini, tamu berjumlah minimum empat orang dapat merasakan pilihan hidangan utama 1928. Paket ini sengaja dirancang untuk mengakomodasi acara kumpul keluarga, teman, maupun rekan bisnis.


Foto: Dok. 1928

Femina sudah mencicipi “1928 Sunday Brunch” yang hadir setiap Minggu antara pukul 12 hingga 3 sore. Sederet sajian prasmanan dengan menu era kolonial, peranakan, dan Indonesia/Pan Asia disuguhkan. Sejumlah masakan serta hidangan utama yang disajikan dengan konsep a la minute. Yang mengejutkan adalah hidangan pembuka Seafood Tower on Ice. Bebagai kerang dan udang segar tersaji dengan berbagai macam saus cocolan yang lezat.

Jangan puas dulu dengan hidangan prasmanan yang ada, karena Anda masih harus memilih hidangan utama yang sudah termasuk dalam paket Sunday Brunch ini. Apakah Anda sama dengan femina? Yang bingung memilih hidangan lobster, salmon, pasta, beef tenderloin, pork belly, atau seabass.

Baca juga:
Cafe Bakery Paris Baguette Favorit Bintang-Bintang Drakor. Penyuka K-Pop, Wajib Mampir!
Pengalaman Gastronomi ala Michelin Star di Mare Nostrum
Extention dari Pantjoran PIK Diisi Zangrandi, Kwetiau Mabes, hingga Santong Kuotieh 88!

 


Topic

#rekomendasi restoran