
Foto: dok. Ichiban
Di Jepang, teknik memasak kabayaki biasanya digunakan untuk mengolah belut atau ikan sidat Jepang (unagi). Ikan dibelah menjadi dua bagian, dibersihkan tulang-tulang dan isi perut. Lalu, daging ikan ditusuk dengan bambu atau besi, kemudian dipanggang sambil dibumbui beberapa kali.
Walau sangat digemari, sayangnya, masyarakat Jepang harus mengurangi konsumsi ikan sidat karena populasinya yang terus menurun. Pemerintah Jepang akhirnya menetapkan ikan sidat Jepang sebagai hewan yang dilindungi.
Namazu atau ikan lele dapat menjadi alternatif yang tepat untuk menggantikan ikan sidat sebagai hidangan kabayaki. “Selain dapat dibudidayakan dan harganya terjangkau, ikan lele juga memiliki tekstur dan rasa yang mirip daging ikan sidat dan memiliki gizi tinggi tapi rendah kalori,” ujar Winardy Untoro, General Manager Operations Ichiban Sushi.
Namazu Kabayaki sudah dapat dinikmati di 103 outlet Ichiban Sushi yang tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia, dengan harga Rp.27.000 per porsi (sebelum tax dan service charge).
Baca juga:
3 Chef Internasional Akan Hadirkan Makanan Indonesia di London
Gaya Berbeda Penikmat Gelato di Bali dan Jakarta, Kata Gregory Lentini
Topic
#lele, #jepang