
Bagi desainer dan jenama fashion dari negara-negara dengan ekonomi yang sedang berkembang pesat, Moscow Fashion Week jadi opsi menarik untuk memperkenalkan karya mereka.
Komitmen acara ini terhadap keterbukaan dan keberagaman memastikan bahwa semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan potensi mereka.
Di Moscow Fashion Week 2025, tampil 180 desainer dari 27 wilayah Rusia, serta berbagai jenama dari negara lain, termasuk dari Indonesia. Desainer asal Aceh, Syukriah Rusydi, mempresentasikan koleksinya dan jadi satu-satunya desainer Indonesia di ajang tersebut.
Membawa jenama fashionnya, Reborn29, Syukriah menghadirkan koleksi bertajuk The Whisper of Grace yang mengeksplorasi tenun Baduy.
Rancangan Syukriah Rusydi menggambarkan analogi perempuan dengan bunga dandelion yang memesona, menampilkan kemampuan untuk mengubah citranya secara drastis. Tenun Baduy dalam warna monokromatis di runway berhasil menghipnotis para penonton.

Elemen kekayaan budaya juga diusung beberapa desainer dan jenama fashion lokal. Contohnya jenama Zuhat, yang mengadopsi prinsip modest fashion. Menyatukan elegansi tradisional dengan femininitas, jenama ini menggabungkan penggunaan kain ringan dan transparan ke dalam beberapa tampilan yang berani, dengan teknik layering dan konsep dekonstruksi.

Sementara jenama Bouzma Ethnique menawarkan interpretasi kontemporer dari ornamen tradisional suku di Pegunungan Kaukasus. Koleksinya dihiasi coin belts hingga hand embroidery. (f)
Baca juga:
Harry Halim Mempersembahkan Finality, Simbol Keikhlasan untuk Sang Ayah
LOEWE Buka Butik Baru, Didesain ala Rumah Kolektor Seni
Koleksi Studio 133 BIYAN Raya 2025 di Galeries Lafayette Jakarta, Surat Cinta untuk Estetika Kontemporer Nusantara
Topic
#feminaindonesia, #feminafashion