
Foto: Dok. Femina
Beberapa pameran fashion di Boston, Atlanta, dan New York, Amerika Serikat membuktikan, teknologi dan imajinasi mampu berkolaborasi dan memberikan terobosan yang dapat mengubah cara Anda berbusana nantinya.
Sebuah inovasi biasanya membutuhkan waktu lama hingga akhirnya diproduksi untuk konsumen. Seperti sneaker Nike HyperAdapt 1.0 yang bisa mengencangkan tali sepatu secara otomatis. Dibutuhkan 27 tahun bagi Nike untuk mewujudkan sneaker yang akan hadir terbatas di akhir tahun 2016 nanti. Sneakers yang memiliki julukan E.A.R.L (Electro Adaptive Reactive Lacing) ini adalah penyempurnaan dari sneaker Nike yang sebelumnya dibuat khusus dan pernah tampil di adegan film Back to the Future, Part II.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, cara berbusana juga berubah. Terbukti dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kini telah bekerja bersama dengan puluhan pengrajin tekstil dan universitas-universitas di Amerika. Program jutaan dolar ini bertujuan mengembangkan bahan tekstil agar memiliki kemampuan canggih—seperti pakaian dengan desain digital camouflage untuk para tentara atau pakaian yang bisa membuat Anda tetap merasa sejuk di tengah panas terik.
Pameran fashion, dinilai berhasil mengeksplorasi hubungan antara fashion dan teknologi, sehingga menginspirasi pengunjung untuk bermimpi. “Jika Anda melihat cara orang berinteraksi melalui teknologi sehari-hari, batasan antara fashion, tubuh, dan perangkat teknologi di sekitar Anda sebenarnya samar,“ ungkap Michelle Finamore, co-curator sebuah show populer #techstyle yang tampil di Museum of Fine Arts, Boston, Amerika Serikat. (f)
Baca juga:
Kolaborasi Quay X Desi Perkins
Gaya Maskulin dan Pamer Bahu Mewarnai Koleksi London Fashion Week 2016
Gaya Baru Sarung Modern
Topic
#Fashion