Foto: Fotosearch

Setelah suami diangkat jadi ketua RT, para tetangga sering bersikap seenaknya kepada suami ketika mengurus surat-surat. Suami, sih, santai saja, tapi saya gerah melihat  tingkah mereka. Bagaimana cara menegur tetangga tanpa melangkahi suami?
 
Soraya - Bekasi
 
Saran Irma Makarim
Ketika suami Anda sukarela menerima jabatan sebagai ketua RT, ia pasti sudah menyadari kerepotan yang akan dihadapinya. Tetapi, ia memiliki pandangan yang lebih dalam terhadap tanggung jawab sosialnya. Hal itu diwujudkan dalam bentuk pelayanan  di lingkungannya. Ia menjalaninya dengan ikhlas. Itu sebabnya, ia bisa menjalani jabatannya tanpa mengeluh atau terganggu dengan ulah tetangga.

Lewat sikap suami, Anda dapat melihat jelas kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan warga lain. Bahkan, cara pandangnya dengan Anda, yang kesal karena menganggap tetangga memanfaatkan kebaikan suami, juga berbeda. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya suami jauh lebih tangguh dari yang terlihat dari penampilan luarnya. Ia menganggap tugasnya sebagai amanah yang ditunaikan dengan sukarela, sehingga ia bisa lebih santai menghadapi sikap tetangga.

Dengan menghargai kekuatan di balik sikap tenang suami, Anda bisa lebih menghargai pribadi dan sikapnya yang layak dijadikan panutan oleh Anda maupun warganya. Sebelum Anda memutuskan menegur tetangga, pertimbangkan apakah suami membutuhkan proteksi dari Anda untuk melindungi dirinya dari ulah mereka. Bila tidak berhati-hati, maka teguran Anda bisa menyinggung tidak hanya tetangga, tapi  juga suami Anda. 

Baca juga:

Saran Monty Satiadarma
Suami Anda telah memilih peran sosial yang tidak lepas dari tanggung jawab tugas dan kewajiban. Di dalamnya termasuk cemooh dan kritik dari mereka yang tidak puas karena ekspektasi mereka terhadap pemimpinnya tidak terpenuhi. Pada dasarnya, warga di wilayah mana pun akan mengharapkan koordinator utamanya dapat memberikan layanan bantuan kepada mereka.

Di lain pihak, tanggung jawab yang telah dipilih suami Anda memiliki rentang masa jabatan tertentu. Selama itu, ia harus berupaya melaksanakan tugasnya dengan risiko yang ada. Apalagi, jabatan ini dijalaninya secara sukarela. Anda tak perlu terlalu terbebani dengan perannya. Jika hal ini ia rasa memberatkan, ia juga bisa melepaskannya. Berarti hal ini tidak membebaninya. Buktinya, hingga saat ini ia cukup santai.

Sangat wajar jika Anda merasa terusik oleh sikap warga yang terkesan memanfaatkan kerelaan suami untuk menjadi ketua RT. Dalam situasi ini, Anda sebaiknya memberikan dukungan kepada suami dan membantu secara psikologis dalam menghadapi harapan warga. Namun, bila Anda menilai warga tidak memperlakukan suami dengan sepatutnya, Anda juga berhak meminta suami untuk mempertimbangkan kembali perannya. (f)