
Bagi orang tua baru, membimbing anak belajar adalah sebuah dunia baru yang bisa penuh tantangan. Sering kali orang tua bingung apa yang harus dilakukan bersama anak. Ingin mereka mulai belajar, tapi bingung caranya. Ingin bermain, tapi lama-lama kehabisan permainan. Karena bingung, tak sedikit orang tua yang kemudian memberikan gadget pada anak.
Menurut pakar pertumbuhan anak, usia di bawah dua tahun atau 24 bulan adalah masa emas bagi pertumbuhan anak. Selain memberi air susu ibu dengan sepenuh hati, pada masa ini sangat penting bagi orang tua untuk menjalin komunikasi dengan memberi belaian dan tatapan sayang pada anak, banyak bicara, dan melakukan berbagai aktivitas bersama.
Manfaatkan setiap waktu untuk mengajak anak mempelajari sesuatu, baik cara mengajarkan kata maupun mengenali benda sebanyak mungkin. Semua itu berguna untuk menjalin hubungan yang erat, memberi rasa aman dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, serta melatih cara komunikasi juga kemampuan fisiknya.
Tentu beda dengan orang dewasa. "Bagi anak, bermain sambil belajar adalah cara yang paling menarik ntuk mengembangkan emosi, sosial, fisik, bahasa serta kemampuan kognitifnya. Tapi tak asal bermain, agar proses belajar saat bermain berjalan dengan optimal, orang tua perlu memfasilitasi kegiatan bermain anak dengan baik," ujar Widha Hanindita, saat meluncurkan program edukasi bagi anak usia 4 - 24 bulan, Learning Time Indonesia , baru-baru ini di Jakarta.

Sebagai orang tua masa kini Anda cukup beruntung karena sudah mulai bermunculan lembaga yang menciptakan program belajar yang dirancang oleh pakar pendidikan, sehingga orang tua tak bingung. Tak dipungkiri, di pasaran orang tua dengan mudah menemukan banyak permainan yang menarik bagi anak, tapi lebih penting tak sekadar menyediakan banyak mainan, tetapi juga mendampingi anak selama proses belajar dan bermain.
Widha menjelaskan konsep yang ia perkenalkan, menggabungkan belajar sambil bermain bersama dengan menggunakan perangkat mainan unik seperti mainan kayu, felt toys, buku cerita bergambar, storyboards serta poster rangkaian aktivitas, yang didukung video untuk kegiatan bermain di rumah. Progam yang disusun oleh institusi edukasi dari Amerika dan didukung secara intensif Tutor Time International Nursery and Kindergarten itu telah lebih dulu meraih keberhasilan di Hong Kong dan Filipina.
"Dengan begitu proses belajar menjadi lebih terarah dan informasi yang diterimanya pun lebih mendalam. Main pun enggak asal-asalan tapi bisa belajar," tukasnya. (f)
Baca Juga:
Gaya Parenting Victoria dan David Beckham
Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Kesepian
Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Tingkat Depresi pada Anak
Topic
#pendidikan, #anak, #tumbuhkembang, #pendidikanusiadini