
Foto: Shutterstock
Stunting, salah satu bentuk malnutrisi merupakan masalah sosial dan ekonomi, masih terjadi Indonesia. Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia adalah 27,67%. Artinya, sekitar 1 dari 4 anak di bawah usia lima tahun tidak tumbuh ideal. Padahal, usia lima tahun pertama dianggap sebagai masa pertumbuhan kritis bagi setiap anak. Jika tidak ditangani, anak berisiko tidak mencapai potensi pertumbuhan optimal, serta membawa efek jangka panjang pada kesehatan, performa di sekolah, dan di dunia kerja pada masa depan.
Menurut Dr.dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak bidang Nutrisi dan Metabolik di RS Pantai Indah Kapuk, pertumbuhan yang baik memerlukan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang kurang memadai dapat menyebabkan penyakit dan masalah perkembangan kognitif yang menimbulkan konsekuensi serius di kemudian hari.
“Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi tepat dan pemantauan pertumbuhan yang ketat sehingga anak dapat mencapai pertumbuhan optimal. Pertumbuhan linear yang terjadi pada lempeng pertumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain gen, hormon dan nutrisi,” jelas dr. Conny dalam acara peluncuran Growthpedia, alat pengukur tinggi badan dan penyedia kiat gizi online yang digelar oleh Abbott secara virtual.
Oleh sebab itu, dr. Conny mengimbau para orang tua untuk mempersiapkan fondasi yang kuat demi pertumbuhan optimal otak dan tulang anak. Orang tua dapat memantau pertumbuhan anak dan memastikan bahwa nutrisi yang tepat didapatkan sejak dini guna memaksimalkan potensi masa depan.
Mengukur berat dan tinggi badan anak secara teratur merupakan kunci untuk mengetahui gejala malnutrisi sejak dini. Namun, sebuah survei yang dilakukan kepada 1.221 orang tua di Indonesia mengungkap bahwa 56% responden tidak mengukur dan memantau tinggi badan anak secara teratur. Sepertiga orang tua tidak mengukur tinggi anak secara teratur karena faktor ketidaktersediaan instrumen pengukuran yang sesuai.
“Kurangnya pemahaman orang tua tentang bagaimana melakukan pengukuran tinggi badan anak, merupakan indikator untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dengan tinggi dan berat yang tepat, serta apakah anak mendapatkan nutrisi yang cukup,” kata Angelico Escobar, Head of Abbott Nutrition International (ANI).
Asupan gizi yang lengkap dan seimbang juga penting bagi pertumbuhan anak. Kekurangan gizi memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat termasuk perkembangan kognitif yang buruk, pendapatan yang lebih sedikit, penyakit berulang, dan harga diri yang buruk di masa depan.
Sebagian besar konsekuensi tersebut tidak dapat diubah jika tidak diperbaiki sejak tahun-tahun awal kehidupan. Di samping itu, apabila pertumbuhan seseorang terhambat pada masa kanak-kanak, maka ia akan tetap lebih pendek dari rekan-rekan sebaya.
“Pertumbuhan yang lambat bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berdampak pada pembelajaran dan perkembangan di masa anak-anak,” ujar Dr. Jose Dimaano, Direktur Urusan Medis Abbott untuk Asia Pasifik.
Dr. Dimaano menekankan pentingnya kesadaran bahwa nutrisi memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan pertumbuhan anak dalam lima tahun pertama masa pertumbuhan.
“Berbeda dengan persepsi umum, kontribusi genetika pada pertumbuhan tinggi badan sejak bayi hingga anak usia dini relatif kecil, sebaliknya nutrisi bersama dengan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olah raga adalah kuncinya,” tutur Dr. Dimaano.
Menurut Dr. Dimaano, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap dan seimbang demi mendukung tumbuh kembang optimal. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien dan mikronutrien esensial seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C.(f)
Menurut Dr.dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak bidang Nutrisi dan Metabolik di RS Pantai Indah Kapuk, pertumbuhan yang baik memerlukan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang kurang memadai dapat menyebabkan penyakit dan masalah perkembangan kognitif yang menimbulkan konsekuensi serius di kemudian hari.
“Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi tepat dan pemantauan pertumbuhan yang ketat sehingga anak dapat mencapai pertumbuhan optimal. Pertumbuhan linear yang terjadi pada lempeng pertumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain gen, hormon dan nutrisi,” jelas dr. Conny dalam acara peluncuran Growthpedia, alat pengukur tinggi badan dan penyedia kiat gizi online yang digelar oleh Abbott secara virtual.
Oleh sebab itu, dr. Conny mengimbau para orang tua untuk mempersiapkan fondasi yang kuat demi pertumbuhan optimal otak dan tulang anak. Orang tua dapat memantau pertumbuhan anak dan memastikan bahwa nutrisi yang tepat didapatkan sejak dini guna memaksimalkan potensi masa depan.
Mengukur berat dan tinggi badan anak secara teratur merupakan kunci untuk mengetahui gejala malnutrisi sejak dini. Namun, sebuah survei yang dilakukan kepada 1.221 orang tua di Indonesia mengungkap bahwa 56% responden tidak mengukur dan memantau tinggi badan anak secara teratur. Sepertiga orang tua tidak mengukur tinggi anak secara teratur karena faktor ketidaktersediaan instrumen pengukuran yang sesuai.
“Kurangnya pemahaman orang tua tentang bagaimana melakukan pengukuran tinggi badan anak, merupakan indikator untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dengan tinggi dan berat yang tepat, serta apakah anak mendapatkan nutrisi yang cukup,” kata Angelico Escobar, Head of Abbott Nutrition International (ANI).
Asupan gizi yang lengkap dan seimbang juga penting bagi pertumbuhan anak. Kekurangan gizi memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat termasuk perkembangan kognitif yang buruk, pendapatan yang lebih sedikit, penyakit berulang, dan harga diri yang buruk di masa depan.
Sebagian besar konsekuensi tersebut tidak dapat diubah jika tidak diperbaiki sejak tahun-tahun awal kehidupan. Di samping itu, apabila pertumbuhan seseorang terhambat pada masa kanak-kanak, maka ia akan tetap lebih pendek dari rekan-rekan sebaya.
“Pertumbuhan yang lambat bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berdampak pada pembelajaran dan perkembangan di masa anak-anak,” ujar Dr. Jose Dimaano, Direktur Urusan Medis Abbott untuk Asia Pasifik.
Dr. Dimaano menekankan pentingnya kesadaran bahwa nutrisi memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan pertumbuhan anak dalam lima tahun pertama masa pertumbuhan.
“Berbeda dengan persepsi umum, kontribusi genetika pada pertumbuhan tinggi badan sejak bayi hingga anak usia dini relatif kecil, sebaliknya nutrisi bersama dengan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olah raga adalah kuncinya,” tutur Dr. Dimaano.
Menurut Dr. Dimaano, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap dan seimbang demi mendukung tumbuh kembang optimal. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien dan mikronutrien esensial seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C.(f)
BACA JUGA:
Menyusui Tak Hanya Beri Manfaat untuk Bayi, Tapi Juga Bagi Ibu dan Lingkungan
Tak Hanya Menyenangkan, Bermain Dapat Dukung Tumbuh Kembang Anak
Inspirasi Bermain Bersama Anak Di Akhir Pekan
Topic
#stunting, #parenting, #balita, #tumbuhkembang, #pertumbuhan