Celebrity
Zayn Malik: Tak Habis Jadi Sorotan

17 Aug 2015

Sebagai personel One Direction (1D), salah satu boyband tersukses di dunia, Zayn Malik (22) telah memikat jutaan gadis berkat ketampanan dan suaranya, sejak berusia 17 tahun. Namun, awal tahun ini  ia membuat para penggemarnya patah hati, ketika memutuskan hengkang dari 1D. Spekulasi alasan kemundurannya pun ramai dibicarakan. Salah satunya tentang Zayn yang kabarnya tak tahan lagi dengan kecaman orang, termasuk tentang keyakinan yang dianutnya.

Tak Habis Jadi Sorotan
Ada banyak alasan yang membuat pria bernama lengkap Zain Javadd Malik ini sering menjadi sasaran bullying di media sosial, bahkan selagi ia masih menjadi bagian dari 1D. Sebagai bintang pop muda beragama Islam, kelompok agama yang hanya mencakup 4,4% penduduk Inggris, keberadaan Zayn memang mencolok. Bahkan, banyak pemberitaan tentang pria kelahiran 12 Januari 1993 itu lebih menyoroti keyakinan dibandingkan kariernya.

Tak heran jika pria berdarah Pakistan-Inggris ini merasakan tantangan tersendiri sebagai seorang selebritas. Kecaman yang datang kepadanya tak tanggung-tanggung, mulai dari kritikan, tuduhan, hingga ancaman pembunuhan. Salah satunya ketika ia dikritik karena memamerkan rajahan tato nama almarhum sang kakek dalam aksara Arab di dadanya. Begitu pula ketika beredar foto sang kekasih, Perrie Edwards, menghabiskan   Idul Fitri bersama Zayn dan keluarganya.

Tuduhan berat muncul dari seorang blogger asal Amerika Serikat, Debbie Schlussel, yang menuding putra Yasser dan Trisha Malik ini berniat memengaruhi para penggemarnya untuk memeluk Islam. Pemicunya adalah cuitan Zayn di Twitter yang berisi kalimat syahadat dan ucapan selamat menyambut datangnya bulan Ramadan. Debbie bahkan mengimbau para orang tua menghalangi usaha Zayn untuk menghasut gadis-gadis di seluruh dunia.
Alasannya tak lain karena sentimen negatif terhadap Islam yang identik dengan terorisme.
Meski kerap mendapatkan kecaman menyangkut latar belakang agama yang dianut, Zayn sepertinya tak bergeming. Terbukti, pertengahan tahun 2014 lalu, setelah lebih dari seribu warga Palestina dan 43 orang Israel tewas di Gaza, Zayn mencuitkan tagar #FreePalestina.

 Saat itu tanggapan penggemarnya beragam, ada yang memuji pernyataan sikapnya, tapi tak sedikit pula yang mengecam habis-habisan, bahkan mengancam akan membunuhnya.
Sebenarnya, pria yang menjadi finalis reality show X-Factor lima tahun lalu itu sempat tak kuat dengan berbagai kecaman yang menekannya. Ia bahkan sempat menonaktifkan akun Twitter-nya tiga tahun lalu. Tapi, baru dua hari, ia kembali mengaktifkannya dengan alasan tak ingin mengecewakan penggemar.

“Saya percaya bahwa agama seseorang bukanlah sesuatu yang harus dipamerkan di muka umum, dan itulah yang saya lakukan selama ini. Saya hanya melihat beberapa hal yang mengganggu karenanya,” ungkap Zayn, tentang tanggapan khalayak terhadap keyakinannya. “Saya kira kita kini hidup di abad ke-21 dan orang-orang bisa menerima orang lain dari agama yang berbeda,” tulisnya, bernada kecewa.

    Tak disangka-sangka, di saat pamor 1D tengah berada di puncak, Zayn mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi pada 25 Maret lalu. Setelah pengunduran dirinya, para penggemar boyband asal Inggris-Irlandia itu seakan menunjukkan kepada siapa mereka memihak. Lebih dari 50.000 followers-nya memilih untuk berhenti mengikuti linimasa Zayn di Twitter. Kekecewaan para fans  makin besar ketika belum sampai sepekan ia hengkang dari grup yang telah membesarkan namanya, muncul gelagat bahwa pria asal Bradford, Inggris, itu tak sabar untuk segera bersolo karier.

Kabar rencana solo karier itu mencuat setelah musikus Naughty Boy mengunggah demo lagu Zayn yang berjudul I Don’t Mind di Soundcloud, dan menyebarkannya lewat Twitter, akhir Maret lalu. Para fans 1D pun merasa dikhianati oleh Zayn, yang mengaku memilih mengundurkan diri karena ingin menjalani hidup layaknya anak muda berusia 22 tahun pada umumnya. Padahal, ketika ia kembali ke Inggris di tengah tur dunia 1D  pertengahan Maret lalu, demi menenangkan diri, penggemar tak henti mengungkapkan dukungannya. Mereka masih sangat menantikan kembalinya pria yang mahir bermain alat musik triangle itu.

Tak pelak lagi, apa yang terjadi membuat Zayn mendapatkan serangan kata-kata berisi hujatan. Ia dianggap sudah melupakan kebersamaannya dengan Louis Tomlinson, Niall Horan, Liam Payne, dan Harry Styles, sejak mereka dibentuk sebagai boyband oleh Simon Cowell di ajang X-Factor. Apalagi saat itu Zayn juga terlibat ‘perang’ dengan Louis  di Twitter. Pasalnya, sebelumnya mantan rekannya di 1D itu menyindir cuitan Naughty Boy seraya menyebut musikus yang memproduseri proyek solo Zayn itu hanya menunggangi popularitas orang lain.

“Entah mengapa saya diserang karena mempertahankan diri sendiri,” komentar pria yang menjuluki dirinya sebagai ‘Bradford Badboy’ ini, setelah kehilangan 100.000 followers di Twitter-nya, awal Mei lalu.

Walaupun banyak pihak dibuat kecewa oleh keputusan Zayn, Simon Cowell sebagai sosok yang membidani lahirnya 1D mencoba bijak menanggapi keputusan anak asuhnya itu. “Saya ingin berterima kasih pada Zayn untuk semua yang telah ia lakukan untuk One Direction. Sejak  pertama kali bertemu dengannya, saya sudah   sangat kagum dan bangga kepadanya. Saya telah melihatnya tumbuh dengan percaya diri, dan saya menyesal menyaksikannya pergi,” tutur Simon.(PM)



Topic

#ZaynMalik