
Dibesarkan Dengan Kehidupan Gaya Ningrat Inggris
Pada zaman kakek dan nenek Kevin, keluarga elit Tionghoa di Singapura mendidik dan menyekolahkan anak-anak mereka dengan kiblat ke Inggris, hal yang kini mungkin tidak banyak lagi dilakukan. Mereka juga mengadopsi gaya hidup ningrat Inggris, misalnya tradisi minum teh tiap jam 5 sore, dan setelah makan malam, kakek Kevin akan duduk-duduk di beranda untuk menghisap cerutu.
“Saat saya masih bocah, saya bahkan tidak menyadari kalau saya ini keturunan Tionghoa. Benar bahwa saya orang Singapura, tapi identitas saya terbungkus oleh budaya yang kami anut untuk hidup sehari-hari. Salah satunya, saya sama sekali tidak bisa berbahasa Mandarin, juga kedua orang tua saya. Saya tumbuh besar dengan berbahasa Inggris dengan aksen layaknya keluarga Kerajaan Inggris. Demikian juga dengan para tante saya,” kisah Kevin.
Meski hanya sedikit dari keluarga besarnya yang terjun ke industri kreatif, namun darah artistik tetap mengalir dalam nadi mereka. Ayah Kevin belajar arsitektur, tapi kemudian bekerja di bidang teknik. Dan ibunda Kevin adalah pianis. Salah satu tante Kevin adalah penulis untuk Singapore Tattler pada tahun 80-an. "Kalau saja saya tidak pindah ke Amerika, mungkin kesempatan saya untuk terjun ke dunia kreatif sangat kecil. Mungkin saya akan bekerja di bidang keuangan, seperti hampir semua anggota keluarga besarnya," ujar Kevin.
(f)
Baca Juga:
Teddy Setiawan, Set Desainer Asal Indonesia yang Terlibat dalam Film Crazy Rich Asians
Crazy Rich Asians, Kisah Cinderella versi Asia. Romantis dan Kocak!
Baca Juga:
Teddy Setiawan, Set Desainer Asal Indonesia yang Terlibat dalam Film Crazy Rich Asians
Crazy Rich Asians, Kisah Cinderella versi Asia. Romantis dan Kocak!