Celebrity
Lily Collins, Ikon Fashion Generasi Baru

23 Jan 2022

Lily Collins dalam Emily in Paris
Foto: Dok. Netflix


Serial Emily in Paris kembali lagi di musim kedua. Tayang di Netflix sejak 22 Desember 2021, drama ini sukses mencuri perhatian para penonton di setiap episodenya. Kesuksesan Emily in Paris tidak bisa terlepas dari sosok aktris Lily Collins yang memerankan Emily Cooper.

Sejak musim pertama, wanita kelahiran Guildford, Inggris, 18 Maret 1989 ini telah menghidupkan karakter Emily begitu kuat. Premis cerita Emily in Paris sendiri tidak hanya membahas polemik percintaan dan karir tokoh utama wanita saja. Namun, gaya berpakaian Emily juga menjadi identitas dari series ini.

Bahkan, gaya berbusana hingga tata rias wajah Emily di serial tersebut banyak menginspirasi trend mode. Tidak berlebihan jika Lily kemudian disebut sebagai ikon fesyen generasi baru. Peran Emily yang Lily lakoni begitu memesona dengan balutan busana trendi mampu memikat berbagai generasi.

Diakui oleh wanita bernama asli Lily Jane Collins, pada musim kedua ini karakter Emily memang ditonjolkan lewat keberanian berekspresi lewat busana. Karakter Emily yang ramah dan ceria, ditonjolkan dengan gaya busananya yang selalu trendy, mewah dan modis. Enggak heran kalau di setiap episodenya, padu padan busana Emily bikin penonton iri sekaligus berdecak kagum.

"Saya pikir keberanian Emily memilih dan tidak takut mencampuradukkan sesuatu telah menular pada saya. Saya selalu menyukai mode saat tumbuh dewasa, jadi saya tidak pernah takut akan hal itu, tapi saya tidak selalu berpikir hal itu akan berhasil jika diterapkan pada saya. Emily memberikan pengaruh kecil, ia mendorong saya untuk melakukannya lebih banyak lagi," kata Lily pada Vogue tentang pilihan gaya berbusananya.

Di tengah tren Emily yang banyak ditiru, sosok Lily Collins semakin banyak penggemar. Bahkan, V salah satu anggota BTS, boyband asal Korea mengaku sebagai fans berat Lily Collins. V pun tak pernah kelewatan menyaksikan akting Lily di Emily in Paris. Fakta yang membuat banyak wanita makin iri dengan Lily.

Dalam kehidupan sehari-harinya, Lily adalah sosok protagonis yang kadang-kadang tidak beruntung namun selalu optimis. Kesuksesan peran ini pun tidak diduga oleh Lily sebelumnya. Mengutip dari Vogue.fr, wanita pemilik alis yang khas itu mengatakan sangat bersyukur saat semua penonton bisa menerima serial Emily in Paris dengan baik.

Ia pun kembali teringat pada masa awal menerima tawaran projek serial ini. Lily mengaku sangat antusias. “Sejak pertama kali saya mendengar tentang proyek ini, itu terdengar sangat menarik dan ajaib. Saya suka karakter Emily. Saya suka bahwa dia cerdas, berani, ceria, berani, lucu, jenaka, menawan, rendah hati, dan konyol,” ungkap Lily.

Dengan semua karakter yang dimiliki Emily, Lily dinilai banyak orang menjadi sosok yang paling tepat memerankannya. Sama ceria dan bersemangatnya dengan Emily, Lily juga memiliki kemampuan seperti Emily untuk berbicara cepat.

Jika Emily menyukai dunia marketing, Lily justru memiliki minat yang besar pada bidang jurnalistik. Wanita yang bersekolah di Harvard-Westlake School dan kuliah di University of Southern California, jurusan jurnalisme siaran ini sebelum terjun ke dunia akting, lebih dulu menjadi penulis kolom untuk beberapa media ternama di Inggris, seperti Elle Girl, Seventeen, Teen Vogue, dan Los Angeles Times. 

Ia juga menerbitkan buku pertamanya yang merupakan kumpulan esai pribadi berjudul Unfiltered: No Shame, No Regrets, Just Me (2017) saat berusia 27 tahun. Dalam buku ini, Lily menuliskan segala kisah hidupnya, mulai dari perjuangannya keluar dari gangguan makan, masalah dengan kekasih, hingga ketegangan hubungannya dengan sang ayah, musisi Inggris legendaris Phil Collins.

Sejak usia lima tahun, kedua orang tuanya bercerai, dan Lily pindah ke Los Angeles bersama sang Ibu, Jill Tavelman. Ia tumbuh menjadi sosok wanita yang mandiri. Meski memiliki nama besar Collins, ia justru lebih menyukai kerja keras untuk membuat jalan suksesnya sendiri.

"Saya tahu akan memakan waktu lebih lama untuk melakukannya sendiri, tetapi itu akan jauh lebih berharga. Saya tidak pernah ingin memberi siapa pun kesempatan untuk mengatakan, 'Yah, dia hanya mendapat faktor X atau Y karena itu," katanya dalam sebuah wawancara dengan The Guardian.

Di balik wajah awet mudanya, Lily adalah seorang profesional berpengalaman. Ia bahkan sudah lebih satu dekade berkarier di dunia akting. Sebelum sukses memerankan lakon Emily di Emily in Paris, Lily sebelumnya juga tercatat sukses membintangi beberapa film dan series. Sebut saja Love Rosie, The Mortal Instruments: City of Bones,  series Les Miserables, dan masih banyak lagi.

Ia pun sempat mendapat julukan Ratu Netflix karena beberapa produksi Netflix terkenal yang dibintanginya. Seperti To The Bone, Okja, Ted Bundy Extremely Wicked, Shockingly Evil And Vile, dan terbaru Emily in Paris season 2.

Kembali terlibat di musim kedua, ada beban tanggung jawab tambahan yang Lily rasakan sehingga ia merasa tidak bisa menganggap enteng projek ini. “Dari musim pertama hingga musim kedua, saya belajar banyak. Kami menerima banyak kritik dalam hal apa yang dibicarakan setelah musim pertama,” kata wanita yang pada September lalu menikah dengan  film maker, Charlie McDowell.

Menangapi pernikahannya, Lily mengaku ada berbagai perubahan terjadi dalam hidupnya kini. “Tapi saya pasti menggunakan waktu untuk belajar dan tumbuh dan mendidik diri sendiri pada banyak hal yang berbeda, khususnya bagaimana saya bisa menjadi orang yang lebih baik? Bagaimana saya bisa lebih memahami diri saya sendiri sehingga saya bisa menjadi pasangan, putri, teman, kolega yang lebih penuh perhatian, empati, dan suportif—semua ini yang membentuk siapa saya. Bagaimana saya bisa lebih baik kepada saya, kepada diri saya sendiri?,” katanya, kepada Vogue. (f)


Baca Juga: 


Topic

#aktris, #serial, #selebinternasional