
Foto: ImageCollect
Bulan Maret ini Emma Watson tampil sebagai model cover majalah Vanity Fair. Di salah foto dari sesi foto tersebut, Emma tampil tanpa bra yang memperlihatkan belahan dadanya. Hal ini menimbulkan kontroversi. Emma disebut mengkhianati konsep feminisme yang selama ini diusungnya. Mendapat tudingan ini, Emma pun angkat bicara.
Emma heran kenapa dia dianggap tidak feminis hanya karena masalah foto yang memperlihatkan payudaranya. “Mereka bilang saya tidak bisa menjadi feminis sekaligus memiliki payudara,” ungkap Emma di salah satu wawancaranya. Menurut Emma feminisme dan memperlihatkan payudaran adalah dua hal yang tidak berkaitan.
“Saya rasa ada salah persepsi dan salah pengertian tentang apa itu feminisme. Feminisme adalah tentang memberikan pilihan terhadap wanita. Feminisme adalah tentang kemerdekaan, pembebasan, dan kesetaraan. Saya tidak tahu apa kaitannya payudara saya dengan feminisme. Ini sangat membingungkan,” kata Emma membela diri.
Menurut pemeran Belle di film terbaru Beauty and the Beast ini foto-foto yang dilakukannya untuk majalah Vanity Fair adalah foto-foto yang memiliki nilai seni. “Kami melakukan banyak hal gila untuk pemotretan tersebut, tapi itu terasa sangat artistik. Saya merasa secara kreatif terlibat dan terhubung dengan Tim Walker (fotografer). Saya senang dengan hasil foto-fotonya yang sangat indah,” ungkap wanita kelahiran 15 April 1990 ini.
Setujukah Anda dengan Emma atau Anda punya pendapat berbeda? Share di kolom komentar, ya. (f)

Foro: Instagram/ @vanityfair
Baca Juga:
- Berperan Sebagai Belle di Beauty and the Beast, Emma Watson Ketakutan
- Ini Bocoran Penampilan Emma Watson dan Karakter Lainnya dari Film Beauty and The Beast Versi Baru
- Nama Emma Watson Tersangkut Skandal Panama Papers, Ini Penjelasannya
Topic
#emmawatson, #selebhollywood