
Foto: Pixabay
Martha – Jakarta
Menurut Feriya Yolanda, konsultan karier, sering berpindah pekerjaan, tidak berarti negatif. Anda akan mengenal lebih banyak orang dan networking menjadi lebih luas. Selain itu, Anda juga tahu berbagai kultur dan sistem kerja di berbagai perusahaan. Biasanya, seorang ‘kutu loncat’ justru memiliki kompetensi dan kualitas yang bagus sehingga tak sulit bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Tidak masalah menjadi ‘kutu loncat’ selama mengarah pada peningkatan karier dan masih sesuai dengan rencana karier serta tujuan Anda. Jika dengan menjadi ‘kutu loncat’ dapat mempersingkat waktu pencapaian tujuan dan membantu Anda sukses lebih cepat, siapa yang tidak menginginkannya?
Namun, jika Anda berpindah kerja hanya semata-mata bosan, tanpa mempertimbangkan rencana karier dan tujuan Anda, sebaiknya pikirkan kembali niat Anda untuk pindah. Jika Anda sering berpindah-pindah tempat di bidang pekerjaan yang berbeda-beda dan tak ada benang merah sama sekali dari pekerjaan Anda yang sebelumnya, tentu hal ini akan menjadi pertanyaan bagi pihak HRD di perusahaan baru yang Anda lamar. Anda bisa dicap sebagai orang yang tidak tahu apa yang Anda cari, sulit beradaptasi di lingkungan kerja yang baru, atau bahkan orang yang mudah menyerah ketika menemukan masalah.
Jadi, akan lebih baik jika Anda menentukan terlebih dulu tujuan Anda dalam karier yang diinginkan. Lalu, susun rencana untuk pencapaian tujuan tersebut. Jika pilihan dalam rencana tersebut adalah menjadi ‘kutu loncat’, tidak masalah selama memang mendukung kemajuan karier Anda. (f)
Baca juga:
Atasan Menjanjikan Kenaikan Jabatan, Tagih atau Lupakan?
Stefani Mamonto
Topic
#TipKarier