Career
Berburu Kerja di 2025: Ubah Strategi atau Gigit Jari!

17 Jan 2025

Foto: Canva


Tahun baru, semangat baru, dan pekerjaan baru? Sepertinya ini harapan mayoritas profesional di Indonesia.

Riset terbaru LinkedIn menunjukkan, 7 dari 10 profesional di Tanah Air siap berganti haluan karier di tahun 2025. Angka ini melampaui rata-rata global yang hanya 58%.

Namun, jangan senang dulu! Jalan menuju pekerjaan impian ternyata makin berliku. 

Lamaran menggunung, perekrut kewalahan 

Bayangkan, hampir 6 dari 10 pencari kerja di Indonesia pernah merasakan pahitnya "di-ghosting" oleh perekrut atau perusahaan. Kirim lamaran, tak ada kabar. Pun hubungi tim perekrut, tapi tak ada sahutan.

Hasilnya, lebih dari setengah responden mengatakan bahwa proses pencarian kerja menjadi lebih sulit (58%) dan memakan waktu lebih lama (59%) dalam setahun terakhir. 

Apa penyebabnya? Salah satunya adalah strategi "tembak sana-sini" yang dianut banyak pencari kerja. Asal kirim lamaran sebanyak-banyaknya, siapa tahu beruntung. 

Rata-rata, profesional di Indonesia menghabiskan waktu hingga empat jam per minggu untuk mengirim sebanyak lima lamaran pekerjaan. Dan 42% profesional percaya bahwa semakin banyak lamaran yang dikirimkan, semakin besar peluang mereka mendapat pekerjaan. Anggapan ini paling banyak berasal dari  Gen Z (45%) dan Milenial (43%).

Faktanya, strategi ini justru menjadi bumerang. Perekrut dibanjiri lamaran yang tidak relevan, sementara pencari kerja gigit jari karena tak kunjung mendapat panggilan.

Sebanyak 8 dari 10 (80%) perekrut mengatakan bahwa mereka menerima lebih banyak lamaran dibandingkan tahun lalu. Ini mengakibatkan 29% dari mereka menghabiskan waktu hingga 3-5 jam dalam sehari untuk menyeleksi lamaran. Namun, mereka melaporkan, dari lamaran yang diterima, tidak ada satu pun (alias 0%) yang benar-benar memenuhi kualifikasi.

Saatnya ubah strategi!

Menurut Serla Rusli, LinkedIn Career Expert, mengirimkan lamaran terlalu banyak justru tidak akan berhasil, dan bisa membuat para pelamar kecewa saat menerima respons yang minim atau bahkan "di-ghosting" oleh para perekrut.

"Dengan semakin banyaknya orang yang mencari pekerjaan tahun ini, para profesional di Indonesia harus bisa beradaptasi, mengambil pendekatan baru dan lebih strategis dalam melamar pekerjaan yang sesuai dengan skills sehingga mereka dapat tampil lebih menonjol," saran Serla. 

Kirim lamaran berdasarkan kesesuaian keahlian jauh lebih efektif ketimbang mengirim lamaran secara acak. Kabar baiknya, LinkedIn hadir untuk membantu para profesional bersaing di pasar yang kompetitif dengan fitur job match terbaru. Fitur ini memudahkan pencari kerja melihat kesesuaian keahlian dan pengalaman mereka dengan posisi yang tersedia.

Tidak hanya itu, pelanggan premium juga mendapat bonus berupa panduan berbasis AI untuk memperbaiki CV dan surat lamaran, serta melihat pekerjaan yang lebih cocok untuk mereka. Dengan begitu, para pencari kerja bisa fokus mencari pekerjaan dengan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan tanggapan.

Di Indonesia, hampir 7 dari 10 (69%) pencari kerja terbuka terhadap peran-peran di industri atau bidang baru. Bagi yang ingin beralih atau mengeksplorasi peluang baru, laporan Jobs on the Rise terbaru dari LinkedIn menawarkan insights menarik tentang pekerjaan yang paling cepat berkembang di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Peringkat tahun ini mengungkap adanya peningkatan posisi untuk pekerjaan yang berfokus pada teknik keamanan, perjalanan, dan pelayanan. Tiga pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia adalah konsultan perjalanan, ahli keamanan siber, dan analis pusat operasi keamanan. 

Agar sukses berburu peluang emas di tahun 2025, berikut beberapa tip yang bisa dilakukan pencari kerja:
1. Optimalkan profil LinkedIn agar lengkap dan menarik. 
2. Manfaatkan fitur Job Match untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian. 
3. Asah keahlian yang relevan untuk meningkatkan kompetisi di bidang yang sedang naik daun. 
4. Perluas jaringan profesional.

Ingat, mencari kerja di era digital membutuhkan strategi yang cerdas. Jadilah pencari kerja yang cermat, bukan asal tembak! (f)

Baca juga: 
Percaya Diri Jadi Pemimpin Perempuan yang Tangguh dan Inspiratif
Kolaborasi Lintas Generasi di Dunia Kerja, Cek Tips dari Gen Z!
Ingin Disegani Orang Lain? Begini Caranya!

 


Faunda Liswijayanti


Topic

#karier, #lowonganpekerjaan, #pindahkerja, #tipkarier