
Foto: 123RF
Apakah wanita dengan posisi tinggi di perusahaan atau organisasi, Direktur, CEO, masih perlu pelatihan kepemimpinan? Ternyata masih. Ini salah satu alasan Daya Lima, sebuah lembaga konsultan sumber daya manusia, membuat WOMEN’S LEADERSHIP SUMMIT (WLS), pada tanggal 28 - 30 September lalu di Bali.
WLS dirancang sebagai program pengembangan kepemimpinan untuk wanita yang merayakan kekuatan feminin sebagai penggerak perubahan. Kepemimpinan feminin diharapkan bisa jadi jawaban untuk menghadapi berbagai masalah di masyarakat dan perusahaan saat ini dan masa depan.
Acara ini diikuti lebih dari 100 wanita yang menempati posisi senior di organisasi/perusahaan/gerakan sosial, serta wanita yang memiliki potensi sebagai pemimpin di masa depan. Menurut Meike Malaon, salah satu founder Daya Lima, program ini memiliki beberapa alasan.
“Program ini bertujuan untuk mendorong social movement. Dan untuk membuat perubahan yang berarti, perubahan perlu dilakukan oleh para strategic leader karena mereka memiliki pengaruh yang lebih besar dan lebih luas. Itu sebabnya peserta dipilih adalah para pemangku posisi strategis di organisasi masing-masing.”
Paham bahwa para peserta yang rata-rata sudah memiliki segudang pengalaman sebagai leader, WLS menyasar aspek WHY dari kepemimpinan, bukan WHAT atau HOW. "Di mana pun posisinya, seseorang perlu memiliki perasaan untuk bisa lebih berkembang sebagai manusia, mungkin tidak hanya secara profesional tapi bagaimana diri dan organisasinya bisa memberi manfaaat lebih bagi masyarakat," tambah Meike.
Untuk menanamkan keinginan untuk berkembang tanpa batasan usia, jabatan, dan lain sebagainya, diperlukan sesi-sesi yang membuat para peserta berpikir, berkontemplasi, serta melihat apa yang membatasinya untuk berkembang. Inilah yang dilakukan oleh tim Executive Coach kelas dunia, Carol Courcy, MCC dan Terrie Lupberger, MCC, Cassandra Lee, Vaish Muralidharan, Vina Pendit, Heriati Gunawan, dan Sari Marsden. Para peserta tidak hanya dipandu untuk mengeksplorasi arti kesuksesan, tapi juga saling memberi kekuatan dan inspirasi satu sama lain, serta mendapatkan kebahagiaan dan menyadari makna kepuasan dari semua itu.
"Ini adalah social movement, karena itu kita tidak bisa berhenti di sini, " ujar Meike. Program ini akan dilanjutkan dengan diskusi-diskusi lewat teleclasses. Daya Lima ingin memberi jembatan untuk mengenali dan mewujudkan kemungkinan-kemungkinan membuat gerakan yang memberi dampak positif yang berarti bagi masyarakat, terutama wanita di Indonesia.(f)
Topic
#wanita, #pemimpin