
Foto: 123RF
Ada wanita yang ingin kembali bekerja untuk kebahagiaan dirinya. Namun, ada juga mereka yang ‘terpaksa’ kembali karena alasan lain. Bisa jadi karena kebutuhan finansial yang makin besar, atau memang sebelumnya terkena PHK di kantor lama, atau bahkan ikut suami ke luar negeri.
Menurut Bernadette R. Themas, managing director konsultan karier Kelly Services, banyak sekali wanita yang sudah lama tak bekerja dan kembali ke dunia profesional, yang pernah ia wawancarai. Alasannya beragam. “Sebagian besar resign karena harus mengurus keluarga, dan sekarang ia sudah siap kembali berkarier, baik di kantor lama ataupun baru,” jelasnya.
Namun, tak dipungkiri, timbul perasaan tidak percaya diri saat kembali memasuki dunia profesional. “Jika Anda punya kemampuan yang bisa dibuktikan, dan pada saat wawancara Anda menunjukkan kesungguhan untuk bekerja, misalnya availability sesuai keinginan perusahaan, serta kesiapan, Anda punya peluang lebih besar,” jelas Bernadette. Siapkan 7 hal berikut ini sebelum kembali bekerja.
Lama tidak bekerja bisa membuat Anda menjadi tidak percaya diri ketika memutuskan kembali bekerja. Karena itu, yang pertama kali harus disiapkan adalah mental. Karena sudah terbiasa mengurus anak-anak di rumah misalnya, begitu pergi lama ke kantor, ia menjadi khawatir memikirkan anak-anaknya di rumah. “Ia harus sudah memiliki support system yang baik,” ujar Bernadette.
2/ Update diri Anda dengan iklim perusahaan dan iklim industri yang Anda tuju itu, karena tiap tahun selalu berubah. “Paling tidak cobalah cari informasi dari teman yang bekerja di industri yang sama,” Bernadette menyarankan. Anda kan harus paham posisi yang ingin Anda lamar. Jadi, Anda harus mengetahui, apakah perusahaan yang Anda tuju sesuai dengan value yang Anda cari. “Jika berbeda, Anda tak akan bisa bertahan lama di perusahaan tersebut,” ujar Bernadette lagi.
3/ Segarkan ingatan dengan menerapkan tip-tip menjalani wawancara kerja yang benar. Anda bisa mendapatkannya di internet, misalnya mencari tahu pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan dalam wawancara kerja.
Bagi Bernadette, tiap orang memiliki strength point. Selami karakter Anda dan kuatkan, karena itu yang Anda jual ke perusahaan. Tunjukkan kemampuan Anda saat wawancara. Anda harus percaya diri dan yakin akan kemampuan Anda itu. Tampilkan dari cara berbicara serta penampilan Anda. Be confident, be yourself. “Kalau Anda memiliki skill yang mumpuni dan qualified, walaupun sudah break 2 atau 3 tahun, Anda tak perlu khawatir,” ujar Bernadette.
Merina Amin (36), yang sudah tak sabar ingin bekerja lagi sekembalinya ia dan keluarga dari Florida, Amerika Serikat. Dulu, ia terpaksa meninggalkan kariernya yang sedang menanjak di sebuah biro arsitek karena mengikuti suami yang ditugaskan ke AS. Di AS, tak mudah mencari pekerjaan, lagi pula kedua anaknya masih kecil-kecil. Akhirnya ia pun menjadi stay-at-home mom. Padahal, ia memiliki gelar sarjana arsitektur. Merina pun amat bersemangat bisa kembali bekerja.
Merina mendapatkan kembali pekerjaannya di biro arsitek kantornya dulu karena ia mengerti bagaimana perkembangan properti di Indonesia dan bisa membandingkannya dengan baik dengan properti di Amerika.
“Lima tahun di Florida kami harus pindah rumah dua kali. Rasanya saya sudah melihat semua rumah di sana yang cocok dengan keluarga dan sesuai dengan keinginan serta bujet kami,” kata Merina, tertawa. Merina mengaku, mau tidak mau ia jadi lebih mengerti bagaimana seluk-beluk properti di AS. “Walaupun harus melalui broker, kami harus tahu semuanya,” tambahnya.
4/ Jangan terbawa emosi
Selain pengetahuan yang tepat, pada saat wawancara kerja jangan terbawa emosi, menangis misalnya. Anda perlu belajar mengendalikan emosi. “Karena ini akan mengurangi penilaian. Jika Anda tidak bisa mengendalikan emosi, bagaimana nanti jika di pekerjaan Anda dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan atau harus mengambil keputusan dengan cepat?” jelas Bernadette.
5/ Kelola akun media sosial Anda
“We have to be careful. Media sosial adalah bagian dari branding kita, bagaimana kita bereaksi, bagamana kita menempatkan diri di pasar, bagaimana cara kita berkomunikasi, dan bagaimana kita menyikapi sesuatu. Ada emosi yang tersirat,” Bernadette menegaskan. Jangan sampai Anda gagal hanya karena status Anda di Facebook.
6/ Siapkan rencana cadangan
Kemudian, sebelum bekerja lagi, siapkan plan A dan plan B. Apa yang harus Anda lakukan kalau babysitter mendadak minta pulang misalnya? Jika memungkinkan, Anda bisa berbicara kepada pihak perusahaan kondisi-kondisi yang mungkin akan Anda hadapi.
7/ Anda juga harus memiliki passion.
Your job is not your career. Begitu menemukan passion Anda, pasti Anda akan bahagia. Itu yang terpenting. (f)
Baca juga:
3 Keahlian Dasar yang Penting untuk Mengembangkan Karier di Tahun 2017
Ini Alasan Penting Anda Harus Mengikuti Sertifikasi Profesi
Ingin Lolos Wawancara Kerja? Hindari 8 Hal Tabu Ini
Topic
#TipKarier, #IbuBekerja