Farida Renata Heyder, Head of SMB Marketing, Google Indonesia

Foto : NF
Farida Heyder telah bergabung dengan Google Indonesia sejak April 2016 sebagai Head of SMB Marketing.
Farida memiliki latar belakang pendidikan sarjana informatika dari Nanyang Technological University dan finance dari Boston College Wallace E. Carroll Graduate School of Management, serta memiliki pengalaman selama 10 tahun di berbagai perusahaan multinasional seperti JP Morgan, McKinsey, dan Hedgeye Risk Management.
Farida memimpin strategi pendekatan pemasaran selama di Google maupun di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Menurut Farida, kadang wanita ragu untuk terjun ke dunia teknologi karena tidak memiliki contoh di lingkungan sekitarnya dan tidak pernah melihat sudut pandang berbeda tentang pilihan dan membangun karier.
"Hilangkan pikiran dan stigma bahwa dunia teknologi bukan untuk wanita. Ada baiknya, seseorang memiliki role model dalam karier. Dengan melihat mereka, kita akan bisa mendapat perspektif berbeda. Kebetulan ibu saya juga lulusan teknik, jadi industri ini bukan hal yang aneh bagi saya. Tapi saya melihat ini masih ada di pikiran banyak teman wanita saya. Padahal banyak perusahaan yang mendorong wanita untuk lebih banyak masuk ke dunia teknik," ujar ibu dari dua anak kembar yang mempunyai hobi traveling ini. (f)
Baca Juga:
Ini Hambatan Wanita dalam Melejitkan Karier
Ini Tiga Kata yang Paling Banyak Muncul di Profil LInkedIn Para Profesional Indonesia
Sana Amanat, Mengangkat Derajat Kaum Minoritas Lewat Komik
Farida memiliki latar belakang pendidikan sarjana informatika dari Nanyang Technological University dan finance dari Boston College Wallace E. Carroll Graduate School of Management, serta memiliki pengalaman selama 10 tahun di berbagai perusahaan multinasional seperti JP Morgan, McKinsey, dan Hedgeye Risk Management.
Farida memimpin strategi pendekatan pemasaran selama di Google maupun di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Menurut Farida, kadang wanita ragu untuk terjun ke dunia teknologi karena tidak memiliki contoh di lingkungan sekitarnya dan tidak pernah melihat sudut pandang berbeda tentang pilihan dan membangun karier.
"Hilangkan pikiran dan stigma bahwa dunia teknologi bukan untuk wanita. Ada baiknya, seseorang memiliki role model dalam karier. Dengan melihat mereka, kita akan bisa mendapat perspektif berbeda. Kebetulan ibu saya juga lulusan teknik, jadi industri ini bukan hal yang aneh bagi saya. Tapi saya melihat ini masih ada di pikiran banyak teman wanita saya. Padahal banyak perusahaan yang mendorong wanita untuk lebih banyak masuk ke dunia teknik," ujar ibu dari dua anak kembar yang mempunyai hobi traveling ini. (f)
Baca Juga:
Ini Hambatan Wanita dalam Melejitkan Karier
Ini Tiga Kata yang Paling Banyak Muncul di Profil LInkedIn Para Profesional Indonesia
Sana Amanat, Mengangkat Derajat Kaum Minoritas Lewat Komik