
Peresmian MOP Beauty Waste Station yang juga dihadiri Wamen Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono (ketiga dari kiri). Foto: Dok. MOP Beauty
Faktanya, di tengah berkembang pesatnya industri kecantikan Tanah Air, industri ini menghasilkan limbah dalam jumlah luar biasa besar.
Setiap tahun, 120 miliar unit kemasan diproduksi, dengan 95% di antaranya berakhir sebagai limbah. Dari total limbah industri kecantikan, 70% berasal dari kemasan produk.
Di Indonesia sendiri, industri kecantikan menyumbang 6,8 juta ton limbah plastik per tahun, dengan 70% di antaranya belum diolah dengan baik. Pembuangan yang tidak tepat berkontribusi pada pencemaran lingkungan, mencemari sungai dan laut, serta membahayakan kehidupan liar.

Tasya Farasya, Founder MOP Beauty, bersama Ernest Layman, Co-Founder Rekosistem, di acara peluncuran. Foto: Dok. MOP Beauty
MOP Beauty menolak menjadi bagian dari permasalahan tersebut, dan meluncurkan MOP Beauty Waste Station, sebuah fasilitas daur ulang limbah kecantikan yang memungkinkan pengolahan sampah dengan lebih bertanggung jawab sehingga mengurangi limbah kecantikan.
Inisiatif ini juga menjadikan MOP Beauty sebagai jenama kecantikan lokal pertama yang membuat Waste Station, tempat setoran sampah anorganik. MOP Beauty bekerja sama dengan perusahaan waste management Rekosistem.

Para tamu berkeliling Waste Station di RDTX Place, Kuningan, Jakarta. Foto: Dok. MOP Beauty
Dengan harapan dapat mendaur ulang 14,3 ton limbah tahun ini, MOP Beauty mengajak seluruh pelanggan dan masyarakat untuk membawa dan membuang sampah dari produk kecantikan ke Waste Station MOP Beauty. Yuk! (f)
MOP Beauty Waste Station
RDTX Place
Jln. Prof. Dr. Satrio Kav.3, Kuningan
Jakarta Selatan
Buka setiap hari, pukul 09.00-17.00 WIB
Baca juga:
OMG Communication Memberikan Penghargaan kepada Ibu Tangguh Indonesia
Chrome Rainbow dan Chrome Silver, Warna Baru Edisi Terbatas dari frank green
Inspirasi Gaya Sambil Menyelamatkan Bumi Bersama WAVEIT