Foto: Dok. Sovlo
Tidak dipungkiri pandemi menghasilkan berbagai inovasi dalam lingkup bisnis. Berbagai cara dilakukan untuk bisa survive dan mengikuti kebutuhan pasar yang berubah drastis. Adaptasi menjadi best practice dalam bisnis di tengah kompleksitas dan dunia yang penuh dengan pilihan tanpa batas.
Brand fashion lokal, Sovlo, telah membuktikan bahwa keberhasilan dapat diraih jika kita berani menghadapi perubahan. Sebagai brand yang terbilang baru, Sovlo sukses menggaet hati pecinta fashion hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Tepatnya di pertengahan tahun 2020, sebelum brand ini lahir, grup perusahaan yang membawahi Sovlo mulanya bergerak di bidang konveksi untuk merchandise perusahaan dan wedding gift. Ketika pandemi melanda dan omzet turun hingga 70% memaksa CEO Sovlo, Lidya Valensia dan tim untuk bergerak cepat dan tangkas menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari konsumen agar roda perusahaan tetap berjalan.
Diawali dengan memproduksi masker, kini berbagai fashion items dari Sovlo seperti baju dan tas, dapat ditemui melalui gerai luring dan daring. Meski banyak brand fashion yang memiliki produk serupa, Sovlo menegaskan brand value-nya dengan memberdayakan stakeholder di luar tim Sovlo yang juga sedang berjuang menghadapi pandemi.
Niat baik Sovlo lewat program kolaborasi menuai antusiasme yang tinggi dari pasar. Kolaborasi ini membawa nilai tersendiri dan menjadikan produknya sebagai wearable art yang unik dan variatif.
“Sekitar satu bulan Sovlo jalan, kami menggunakan ilustrator in house kami. Lalu kami melihat karya-karya ilustrator lokal bagus-bagus terus mereka banyak yang terkena dampak pandemi. Sayang banget kalau berakhir hanya di social media atau hanya dipandang mata tanpa dijadikan produk. Dengan karya mereka yang sebegitu bagusnya dan di saat bersamaan sedang mengalami kesulitan, ada background stories yang sama dengan Sovlo–sama-sama menghadapi pandemi. Makanya, Sovlo mengajak mereka untuk bareng-bareng maju. Terjadi lah kolaborasi ini,” cerita Lidya dalam program Instagram Live bersama Wanita Wirausaha Femina beberapa waktu lalu.
Dalam acara yang sama Lidya juga mengungkapkan kiat memilih partner kolaborasi yang tepat. Baginya, partner yang ideal itu harus:
1. Punya tujuan yang sama untuk maju dan berkembang
2. Dapat berkomunikasi secara terbuka dan transparan
3. Siap untuk kerja sama dan bagi peran
4. Saling mendukung
Sovlo yang kini memiliki target untuk berkolaborasi dengan 500 ilustrator lokal lewat programnya #banggailustratorlokal masih membuka kesempatan, tidak hanya bagi orang yang berprofesi sebagai ilustrator, namun juga bagi mereka yang senang menggambar menghasilkan karya visual.
Komitmen Sovlo untuk berkembang bersama dengan partner kolaborasinya membuat kerja sama yang dijalin tidak berhenti setelah karya ilustrasi dikirim dan diproduksi menjadi barang jadi. Selain mendapat presentase dari penjualan setiap bulannya, para ilustrator ini akan diikutsertakan dalam proses evaluasi untuk melihat apakah perlu pengembangan produk lainnya jika target penjualan belum tercapai.
Lidya mengungkapkan, lewat program ini banyak talent-talent berbakat yang ditemui Sovlo. Hasil karya mereka tidak kalah dengan ilustrator luar. Tidak hanya itu, dalam pengembangannya, Sovlo juga berencana untuk ekspansi menghadirkan koleksi bagi konsumen pria meski lahir sebagai brand untuk perempuan. Nah, nggak sabar ya lihat koleksi baru Sovlo atau Anda juga berminat ikut ambil bagian dalam karya-karya ilustrator lokal? (f)
Tonton kembali bincang usaha bersama Lidya Valensia, CEO Sovlo dengan topik Kolaborasi Kunci Bisnis Survive di Instagram @wanwirfemina.
Baca Juga:
Strategi Tas Kulit Rorokenes Menembus Pasar Ekspor
Perjalanan Tehdia dari Parahyangan Menuju Amerika Serikat
Ekstrak Vanilla Ini Menjadikan Label Halal dan Keaslian Sebagai Unggulan
Syifa Mutiara Putri
Topic
#sovlo, #bisnis, #wanwir, #wanitawirausaha