
Walau masih banyak diperdebatkan, banyak sumber yang mengatakan kata ramen atau raumen merupakan lafal Jepang untuk la mian, yang dalam bahasa Cina berarti mi tarik. Soal rumpun, lagi-lagi ramen memang berakar dari Cina, negara dengan tradisi yang begitu tua.
Kembalinya orang Jepang ke kampungnya pasca Perang Dunia II menimbulkan demam makan mi ini. Mereka yang sempat bermigrasi ke Cina memang terlanjur akrab dengan kelezatan la mian. Wabahnya dipermudah dengan masuknya tepung murah dari Amerika yang memborbardir pasaran pangan Jepang.
Di Yokohama, berdiri ShinYokohama Raumen Museum. Ramen dipamerkan antara lain lewat nostalgia berupa ratusan versi instannya dari ragam perusahaan makanan. Seorang redaktur boga femina yang pernah bermukim di Jepang menyebutkan bahwa terdapat pujasera yang berdiri dari toko ramen legendaris yang mewakili beberapa ragam ramen di basement museum. Yang tak akrab ramen sekalipun mudah menyukai wisata ke tempat ini, berkat konstruksinya yang dibuat bak area Shitamachi-Tokyo tahun 1958 yang padat pemukiman dan toko-toko kecil ramen.(f)