
Memiliki paras cantik, senyum menawan, dan ekspresi meyakinkan. Ketiga hal itulah yang menjadi modal Aviani Malik (29) saat membawakan berita maupun memandu talkshow. Sebagai presenter berita, jadwal siaran wanita yang kerap disapa Avi ini memang sedang tinggi-tingginya. Laris membawakan 3 acara berita utama: Indonesia Forum, Metro Highlights, dan Prime Time News, wanita blasteran Arab dan China ini memang layak disebut sebagai ‘new icon’ di dunia pemberitaan televisi tanah air.
Jadwal siaran Avi setiap hari terbilang padat. Tetapi, saat menyambut kedatangan Femina, ia terlihat sangat semringah dan enerjik. Tak tampak gurat wajak kelelahan karena menjalani seabrek aktivitas menyiapkan materi berita. Sembari dimakeup, wanita kelahiran Jakarta, 7 Oktober ini menuturkan dengan antusias euphoria Pemilihan Presiden (Pilpres) yang saat itu menjadi berita utama yang hendak ia bawakan.
“Pilpres menjadi momentum penting yang harus dikawal terus oleh media. Peran saya di sini sebagai mata dan mulut masyarakat. Tugas saya, menyampaikan euphoria dan partisipasi politik dari partai maupun masyarakat,” jelas lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia, ini.
Mejadi news anchor di stasiun TV berita kenamaan mengharuskan Avi selalu ‘siaga satu’, terutama dalam hal melakukan update berita. Tak mengherankan, sudah jadi hal biasa bagi Avi melahap 3 surat kabar berbeda setiap pagi sebelum ngantor. “Setiap surata kabar pasti memiliki angle berita yang berbeda. Makanya, saya harus mengetahui semuanya agar saat siaran, saya bisa menganalisa berita dengan lebih tajam,” cetus wanita yang hobi membaca ini.
Tak hanya sampai di situ, totalitas juga ia tunjukkan melalui kektifan melakukan riset mendalam mengenai isu tertentu atau sosok yang hendak ia wawancara. Walau sudah ada tim riset di setiap program yang ia bawakan, Avi mengaku lebih sreg bila mengecek sendiri kebenaran suatu berita.
“Bagi saya, riset adalah amunisi saat mewawancarai narasumber. Pernah, ada salah satu narasumber yang mencoba berdalih tidak mengakui apa yang sudah ia sampaikan di media. Untung saya sudah riset duluan, sehingga bisa langsung menguraikan data dan fakta yang pernah ia ungkap di salah satu media,” jelas wanita yang juga gemar memasak ini.
Diakuinya, pekerjaan sebagai news anchor memberikannya banyak pengalaman berharga. Menurut Avi, pekerjaan ini memberinya kesempatan bertemu dengan berbagai macam orang yang dari latar belakang dan kalangan berbeda.”Saya jadi tahu bagaimana kesulitan para petani dan nelayan di NTT hingga bisa melihat sendiri betapa glamornya kehidupan selebriti di ibukota. They’re two different worlds,” aku wanita yang juga aktif sebagai relawan pengajar di GE Volunteers milik Imam Prasodjo ini, menerawang.
Selama melakukan beragam liputan, Avi mengaku sangat terkesan dengan liputan di Gaza yang ia lakukan pada 2010 lalu. Saat itu, bersama seorang kameraman, ia berhasil mengabadikan kegembiraan warga Palestina merayakan keberhasilan karena resmi diterima menjadi negara di PBB, setelah memperjuangkannya selama 60 tahun lebih.
“Waktu itu, semua wartawan memilih untuk tidur karena kelelahan melakukan perjalanan darat dari Mesir selama 8 jam. Sedangkan saya dan kameraman memilih untuk berkeliling mengambil suasana Gaza. Enggak tahunya, di saat yang sama, presiden Palestina saat itu sedang berpidato menyampaikan kegembiraan sudah diterima di PBB. Kami pun menjadi satu-satunya jurnalis yang memiliki liputan eksklusif itu,” ungakp Avi, berbinar.
Yang juga tak kalah berkesan, menurut Avi, yakni ketika ia berkesempatan mewawancarai Jokowi saat masih menjabat sebagai walikota Solo. “Saya sangat terkesan dengan kesederhanaan dan komitmen beliau untuk melayani masyarakat. Zaman sekarang, susah menemukan sosok pemimpin yang seperti itu” ujar wanita yang kelak ingin mewawancarai Angela Merkel ini, terseyum.
Wajah cantik dan kepiawaian membawakan acara berita televisi, tak pelak, membuat wanita yang mengaku masih jomblo ini kerap kali mendapatkan banyak pujian, terutama dari pria. Pujian tersebut kebanyakan disampaikan melalui akun twitter @avimalik, menyanjung kecantikan Avi.
Tak hanya di media sosial, Avi juga mendapatkan banyak hadiah dari fans. Setiap hari, ada saja orang yang mengiriminya aneka bingkisan mulai dari makanan, bunga, cokelat, hingga mug lucu. “Saat Piala Dunia lalu, saya mendukung Jerman dan sering ngetwit tentang timnas Jerman. Eh, besoknya, tiba-tiba ada fan yang mengirimi saya mug bergambar timnas Jerman,” kisahnya, tertawa.
Dibanjiri perhatian seperti itu, Avi mengaku senang. Baginya, hal itu menandakan bahwa kiprahnya sebagai presenter direspon positif oleh masyarakat. Meski begitu, Avi mengaku lebih puas dan bangga bila ada orang yang mengomentari kualitas dirinya sebagai presenter.
“Jujur, saya tidak mau jadi presenter yang hanya berdandan cantik di depan layar lalu membaca teleprompter. Saya ingin, kehadiran saya sebagai news anchor di televisi juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Makanya, saya lebih bangga bila ada yang memuji kualitas brain saya ketimbang sekadar penampilan fisik,” papar Avi, menerawang.
RIZKA AZIZAH