Trending Topic
Jalan Menuju Sukses

27 Jan 2015

Di tengah kesibukan kita yang sangat tinggi, terkadang kita perlu berhenti dan 'mundur' sejenak.  Tidak sedikit orang yang memilih bermeditasi, refleksi diri dengan menjalani retret, misalnya. Menurut psikolog keluarga yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Roslina Verauli, M.Psi, jangan pandang remeh kegiatan berkutat dengan pikiran ini. Karena bukan tak mungkin, dari perenungan semacam itu kita bisa menemukan jalan keluar dari kegundahan kita selama ini.
   
Dalam refleksi diri kita akan melakukan evaluasi dan introspeksi, misalnya jika ukuranannya satu sampai 10, ternyata kebahagiaan kita hanya berada di level dua. Itu merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak tepat. Dari situ kita merencanakan untuk melakukan sesuatu, untuk mengubahnya yang disebut resolusi.
   
”Ketika kita berpikir ke dalam, kita melakukan monitoring, review kembali apa yang kita punya, kita rasakan, kita lakukan, dan yang kita mau. Dengan begitu, kita bisa melihat diri kita secara keseluruhan, dalam pola yang lebih utuh. Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa menata kepribadian kita kembali. Kalau kita bisa melakukan, it’s beautiful,” ujar Verauli dengan nada optimistis.
   
Verauli lalu mencontohkan pengalamannya hari itu ketika berefleksi atas pertemuannya dengan berbagai wanita hebat dalam sebuah konferensi. Ia menemukan, sehebat-hebatnya seseorang di suatu lingkungan sosial, belum tentu ia dikenal di lingkungan sosial yang lain. ”Dari situ saya merenung, bagaimana kedudukan saya di dunia ini. Di lingkungan profesi saya mungkin saya cukup dikenal, tapi di dunia yang luas ini saya ini bukan siapa-siapa. Ini mengingatkan saya agar tidak menjadi manusia yang angkuh dan paling hebat di dunia,“ ceritanya.
   
Apa yang membuat perenungan ini menjadi menarik, kita bisa mengeluarkan masalah-masalah dalam hidup yang mungkin selama ini tertimbun, menumpuk-numpuk karena terlalu lama diabaikan. Mungkin saja penyebab Anda merasa malas-malasan dan kehilangan motivasi untuk bekerja sebetulnya berawal dari reward yang kecil, bidang pekerjaan yang tidak sesuai kompetensi, atau iklim perusahaan yang membuat Anda tertekan. Pada dasarnya, karena tidak ada orang yang bebas dari masalah, jika kita bisa mengetahui apa yang membuat kita tidak bahagia, kita bisa berusaha mencari solusi, mencari celah, dengan cara pandang yang lebih luas.
   
Yang juga penting dari sebuah refleksi diri adalah, secara personal kita akan berkembang dan menjadi individu yang lebih bijaksana. “Itu sebabnya mengapa sering dikatakan bahwa kebijaksanaan seseorang tidak berkorelasi dengan usia, tetapi ditentukan seberapa sering ia melakukan refleksi ke dalam diri dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang penting untuk diterapkan,” kata Verauli.
   
Bisa dibilang, ini adalah salah satu modal untuk mencapai kesuksesan. Karena orang-orang yang sukses adalah mereka yang bisa me-review dirinya, belajar memperbaiki diri, mengenal kekuatannya, menyusun rencana, dan membuat dirinya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Bukan tak mungkin refleksi yang kita lakukan juga bisa berimbas positif bagi orang-orang di sekitar kita.

Nuri Fajriati

FOTO: SIPA