
Menikah pada bulan Mei 2015, keduanya sedang menikmati manisnya masa bulan madu pernikahan. Kesibukan Arki sebagai atlet bola basket yang terkadang membuatnya tak bisa pulang ke rumah, tak menghalangi pasangan ini membangun keintiman. Meski harus menghadapi ‘kegelisahan’ keluarga mengenai momongan, Hilyani Hidranto (33) dan Arki Wisnu (27) tetap tenang dan fokus membangun masa depan.
Perbedaan yang Menyatukan
“Saya sedang belajar memasak,” ujar wanita yang biasa disapa Yani ini, membuka percakapan. Jika biasanya wanita yang baru menikah menghadapi hal ini sebagai tuntutan, Yani justru menjalaninya dengan santai dan antusias. Padahal, Arki bisa memasak dan lebih piawai di dapur. Pujian suami tercinta terhadap masakan pertamanya, yaitu rawon, membuatnya makin semangat menaklukkan berbagai makanan Indonesia lainnya.
Sebagai orang yang tak pernah turun ke dapur sebelum menikah, tentu ini tantangan besar bagi Yani. Namun, demi menyenangkan hati suaminya, ia berusaha membiasakan diri berjibaku dengan bumbu-bumbu dapur masakan Indonesia yang memiliki banyak komponen. “Sebenarnya, Arki tidak pernah menuntut untuk dimasakkan macam-macam. Dia hanya minta setidaknya saya membuatkannya sarapan. Itu pun American breakfast yang hanya telur dan sosis. Tapi, enggak ada salahnya kan mencoba menyenangkan suami,” papar Yani.
Lahir dan tumbuh di Amerika Serikat, Arki memang lebih moderat dalam memandang peran suami-istri di dalam rumah tangga. Kemandirian-kemandirian Arki dalam melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga sendirian membuat Yani terkagum-kagum. “Dia itu sangat rapi. Saya sampai suka malu melihat kerapiannya. Selain itu, ia juga tidak keberatan membantu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Didikan ala Barat memang membuat dia terbiasa mengerjakan semuanya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga,” jelasnya.
Itu adalah kejutan lain dari pernikahan bagi Pemenang I Wajah Femina 2007 ini. “Dulu, sebelum menikah, saya berpikir kami akan sama seperti pasangan menikah lainnya, mempekerjakan ART yang akan membantu menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak. Ternyata tidak! Arki tidak merasa nyaman jika ada orang lain di dalam rumah. Jadi, bersama-sama kami turun tangan langsung mengurusi semuanya.”
Sebagai atlet, Arki harus menghadapi jadwal latihan yang superpadat. Dari Senin hingga Sabtu, atlet basket nasional ini harus berlatih dua kali sehari, pagi dan sore. Tak heran jika Arki terkadang terlalu lelah untuk pulang. “Tempat latihannya jauh, di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dulu, sebelum menikah, dia menginap di mes. Tapi, setelah menikah, karena tak tega membiarkan saya sendiri di rumah, ia selalu mengusahakan untuk pulang. Hanya, dia minta izin untuk menginap di mes dua hari dalam seminggu agar tidak kecapekan,” ujar Yani, maklum.
Meski baru bisa sampai rumah mereka di daerah Kebayoran Baru antara pukul 9 dan 10 malam, dan harus berangkat ke tempat latihan pukul 5 pagi, semua dilakukan Arki dengan sukacita. Terlebih lagi, mereka sedang berupaya memiliki anak. “Capek memang, tapi saya tidak tega jika membiarkan Yani sendirian di rumah. Tapi, biasanya saya pulang setelah agak malam, sekitar pukul 8 malam, menunggu kemacetan jalan Jakarta mereda terlebih dulu,” ujar pria yang bermain untuk klub Satria Muda ini. (f)
Eka Januwati