Di perjalanan, CC bertemu Quokka, binatang asli Rotto yang jalannya melompat seperti kanguru namun memiliki bentuk seperti tikus besar. Populasi Quokka di Rotto memang sangat banyak. Bahkan, pulau ini dinamakan Rottnest karena pada tahun 1698, Willem de Vlamingh, seorang kapten pelaut menemukan pulau yang isinya Quokka semua. Bentuknya yang mirip tikus besar membuat Willem menamakan pulau tersebut “sarang tikus’ atau “Rat’s Nest” dalam bahasa Inggris. Dari “Rat’s Nest” inilah kata “Rottnest” muncul.
Keunggulan Rotto tentu pantainya yang cantik dan berpasir putih. Namun bangunan-bangunan bersejarah di sini juga menarik. Di antaranya mercusuar-mercusuarnya. Ada dua mercusuar yang berada di Rotto, Mercusuar Wadjemup dan Mercusuar Bathurst. Yang CC datangi adalah Mercusuar Bathurst yang aktif sejak tahun 1900 sebagai penanda untuk kapal-kapal agar tidak terdampar. Sampai sekarang, mercusuar yang memiliki tinggi sekitar 19.2 meter ini masih aktif. Bahkan, di dekat mercusuar, masih ada rumah untuk penjaga mercusuar.
Dari pelataran mercusuar, CC melihat pemandangan yang sangat indah. Langit yang biru jernih, air laut biru yang bening serta pantai dengan pasir putih yang membentang. CC pun penasaran untuk mencelupkan kaki ke lautnya. Ternyata, airnya sangat dingin. Brrr... But it's worth it!
Untuk liputan lengkap mengenai Perth dan Australia Barat bisa dibaca di majalah Cita Cinta No. 01/2016 (edar 11 Januari 2016). Info lain majalah Cita Cinta terbaru bisa di baca di sini.
Asri Mirza
Foto: Asri Mirza
Topic
#TravelingAustralia