Foto: Instagram @moulysurya
Tepat pada 22 Januari 2018, saat femina merampungkan artikel ini, sebuah pesan mengiringi foto romantis warna sephia yang diunggah di akun Instagram @moulysurya. Lengkap dengan tulisan berbunyi, “10 years marriage with three films and a daughter. Happy anniversary to my bestfriend, best producer, and best husband!”
Wanita yang juga menjadi dosen mata kuliah perfilman, bidang penyutradaraan dan penulisan skenario, di Bina Nusantara University ini punya gaya relasi yang serius tapi santai dengan sang suami, Rama Adi. Di lokasi syuting, mereka terlihat tak ubahnya rekan bisnis, sekaligus sahabat berbagi yang klop di ruang pribadi dan profesional.
Repotkah bekerja bersama pasangan dalam irisan ruang personal dan profesional, seperti Anda dan suami?
Mouly: Justru sebaliknya, suami saya, Rama Adi, menjadi penyeimbang saya. Bisa dibilang, ia sosok alter-ego yang mewakili sisi lain dari diri saya. Rama itu ‘everything that I am not’. Tidak dalam artian yang buruk. Dia lebih hati-hati dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Berbeda dari saya, yang gemar mencari solusi cepat. Dan, sebagai pebisnis, Rama banyak mengajari saya tentang strategi dan tentang manusia.
Apa yang mendorong Anda ingin terus berkarya di dunia perfilman?
Mouly: Ayah, Rama, dan anak saya Rei (Reisachi 9 tahun) adalah pendorong semangat saya dalam berkarya. Saya dan Rama sama-sama belajar dari film Fiksi, dan sampai sekarang kami
Tahapan perkembangan Rei juga ditandai oleh proyek-proyek film yang saya buat. Rei selalu mengingatkan saya bahwa masih banyak hal yang harus saya pelajari sebagai manusia, sebagai filmmaker. Pengalaman menjadi ibu amatlah humbling.
Setelah ini, apa rencana atau target Anda pribadi?
Mouly: Mengajarkan anak saya komputer. Sebenarnya ini menjadi target saya selama bulan Januari. Mungkin terdengar sederhana. Namun, belakangan ini saya harus banyak bepergian, mengikuti berbagai festival internasional, dan meninggalkan Rei. Tahun ini saya juga berharap bisa berlibur bersama Rei dan Rama, ke Disneyland.
Di tengah kesibukan, apakah masih punya waktu untuk diri sendiri?
Mouly: Tiap pagi, 6 hari dalam seminggu, selama dua tahun belakangan ini saya rutin melakukan latihan Ashtanga yoga. Saat-saat tersebut menjadi momen saya meluangkan waktu untuk diri sendiri dan really set up my day. Di akhir pekan, saya biasanya jalan-jalan dengan Rama dan Rei ke mal. Kami nongkrong di kedai kopi. Saya dan Rama memesan kopi, sementara Rei memesan cokelat panas. (f)
Baca juga:
Sana Amanat, Mengangkat Derajat Kaum Minoritas Lewat Komik
Miwa Kato, Direktur Regional UN Women Asia Pasifik Terpikat Indonesia
Inayah Wulandari, Ajak Orang Muda Bahagia dan Berdaya
Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta dan Ribuan Tantangan untuk Membangun MRT Jakarta
Topic
#wanitahebat, #moulysurya, #sutradara, #film, #filmindonesia