
Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat muslim, termasuk anak-anak. Namun ada pertanyaan jika anak kita yang mengidap diabetes melitus (DM) menginjak usia wajib puasa, "Bolehkah anak dengan DM berpuasa?"
Tentunya keputusan ini perlu pertimbangan matang mengingat kondisi mereka yang memerlukan perawatan sehari-hari.
Penting diperhatikan sebelum anak DM berpuasa
Secara umum, anak dengan diabetes melitus tipe 1 memerlukan insulin suntik untuk menghindari risiko hipoglikemia (gula darah rendah) maupun hiperglikemia (gula darah tinggi). Inilah mengapa ketika mereka ingin menjalankan puasa, orang tua perlu memperhatikan kondisi serta kemampuan tubuhnya.Kondisi khusus yang dimiliki anak dengan diabetes melitus perlu diperhatikan sebelum mengizinkan mereka berpuasa. Berikut 5 hal penting yang wajib menjadi catatan orang tua.
1/ Perhatikan dosis insulin
Menurut dokter spesialis anak Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono, saat berpuasa, dosis insulin tetap diberikan tetapi dosisnya dikurang menjadi 75%-80%. Insulin diberikan ⅔ sebelum berbuka dan ⅓ sebelum makan sahur. Namun, ada baiknya konsultasikan dengan dokter mengenai dosis dan waktu pemberian yang tepat.
2/ Jaga nutrisi seimbang
Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks untuk menjaga kestabilan gula darah. Hindari makanan dan minuman manis yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
"Disarankan adanya pembagian porsi saat berpuasa. Ketika sahur, anak bisa makan 30% dari total energi yang dibutuhkan lalu 10% total energi saat imsak. Kemudian saat berbuka, jangan langsung kalap! Bagi menjadi 10% sebelum salat Maghrib, 40% setelah salat Maghrib, dan 10% setelah salat Tarawih," jelas dr. Harjoedi.
3/ Seimbangkan olahraga dan aktivitas
Saat berpuasa, baiknya anak hindari olahraga berat. Pilih olahraga ringan seperti berjalan kaki. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang aman untuk anak. Selain itu, aktivitas fisik biasa bisa tetap dilakukan.
4/ Pantau gula darah!
Lakukan pemantauan gula darah secara rutin, terutama sebelum sahur, sebelum berbuka, tengah hari, dan saat merasa tidak enak badan. Catat hasil pemantauan dan laporkan kepada dokter.
5/ Tetap waspada dan hati-hati
Kenali gejala hipoglikemia (gemetar, pusing, lemas) dan hiperglikemia (haus berlebihan, sering buang air kecil, pandangan kabur). Segera batalkan puasa jika anak mengalami gejala tersebut. "Jika kadar gula di bawah 70 mg/dL, segera batalkan puasa," jelas Harjoedi.
Dengan mengikuti anjuran medis, anak penderita diabetes melitus tipe 1 dapat berpuasa dengan aman selama Ramadan. Tetap pastikan dosis insulin yang tepat, gizi seimbang, pemantauan gula darah secara teratur, dan aktivitas fisik ringan untuk
menjaga kestabilan kesehatan sepanjang bulan suci.
Sambut Ramadan dengan Kehangatan di Ruang Keluarga
Tetap Aktif Tanpa Khawatir, Ini Olahraga yang Aman Saat Berpuasa
Buka Puasa dengan Gorengan? 5 Tip Ini Wajib Disimak!
Ghina Athaya
Topic
#anakdiabetesmelitus, #puasaanakDM, #ramadan