Trending Topic
Balada Tetangga: Dekat, Tapi Jauh

14 Apr 2016


Kehidupan kota identik dengan kehidupan yang keras dan kompetitif, serta individualitas yang tinggi para warganya. Rumah-rumah dibangun dengan pagar tinggi, hunian apartemen didesain untuk privasi, diperparah dengan minimnya ruang publik, membuat kita tak lagi saling bertegur sapa dengan tetangga. Di tengah teknologi komunikasi yang  makin maju, ironisnya, kehidupan sosial antartetangga malah makin menipis. Ahli perkotaan mengingatkan, butuh peran dari kita semua untuk mengubah kota.
 
Bertempat tinggal di tengah kota besar adalah sebuah anugerah. Faktor kedekatan jarak dengan tempat kerja menjadi pertimbangan Jayanti (35) saat memilih menempati rumah lama milik keluarganya di kawasan Tomang, Jakarta Barat. Rumahnya pun hanya selemparan batu ke beberapa mal besar. Dulu, sebelum kemudian pindah ke Bogor saat ia remaja, bersama orang tuanya Jayanti pernah menempati rumah tersebut.
“Sejak lima tahun lalu pindah ke sini, banyak sekali rumah yang sudah berganti kepemilikan. Dulu, saya masih kenal dengan beberapa orang tetangga. Sekarang, nyaris tidak ada lagi wajah baru yang saya kenal. Hanya warga lama yang rata-rata kini sudah lanjut usia yang saya kenal,” tutur Jayanti, bercerita tentang kehidupan bertetangganya. 

Ia menambahkan, jangankan tahu pekerjaannya apa, wajah penghuni beberapa rumah di dekatnya saja tak pernah ia lihat. “Bisa dibilang, saya lebih hafal mobilnya daripada orangnya,” tuturnya.

Sementara Vina (30) dan suaminya, sejak menikah memutuskan keluar dari rumah orang tuanya di Jakarta dan membeli rumah di Depok, Jawa Barat. Jarak rumah ke kantor jadi perkara penting. Vina dan suaminya mengandalkan kereta Commuterline. Tiap pagi, saat langit masih gelap, ia dan suaminya sudah bergegas berangkat mengantar anak ke sekolah, sebelum kemudian memarkir mobil di Stasiun Depok. Dari situ, mereka bersama ribuan penumpang lain berdesakan di kereta Commuterline untuk menuju Jakarta.

Jarak dari kantor ke rumah yang jika dirata-rata hampir 2 jam, membuat Vina nyaris tak punya waktu untuk bersosialisasi dengan tetangganya yang rata-rata juga bekerja di pusat kota seperti dirinya. “Bahkan, ketika akhir pekan, tetangga di kanan kiri rumah saya pun jarang nongol. Kalau enggak bangun siang, mereka sudah berdandan rapi dan bersiap menyalakan mesin mobilnya, entah mau ke mana,” keluhnya.

Apa yang dialami Jayanti dan Vina juga dirasakan oleh banyak orang, baik itu mereka yang tinggal di tengah kota  besar seperti Jakarta, maupun di kawasan penyangga kota atau suburban. Tak hanya di Indonesia, hal ini rupanya juga menjadi fenomena umum di kota-kota besar dunia.

Charles Montgomery, seorang peneliti perkotaan, menuliskannya dalam buku berjudul Happy City, Transforming Our Lives Through Urban Design (2013). Ia mengkritik, kemajuan teknologi dan pertumbuhan kota yang modern telah menciptakan social deficit, minimnya interaksi sosial warga dalam satu komunitas tempat tinggalnya.

Menurut Charles, di era sekarang kita bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa harus ke luar rumah, lewat belanja online. Kita bahkan bisa menonton film bioskop hanya dari tempat tidur. Bisa berteman dengan orang baru, lintas geografis. Bisa bergosip di Twitter atau wall Facebook. Masyarakat pun seolah terbagi menjadi grup-grup berdasarkan medium yang digunakan, atau kesamaan minat.

Efeknya, rumah tempat tinggal, kata Charles, di masa sekarang telah menjadi pusaran isolasi. Di kota, orang menjadi  makin terasing satu sama lain dan merasa  makin kesepian. Charles memperingatkan, isolasi sosial adalah sebuah bahaya lingkungan terbesar dalam kehidupan perkotaan. Lebih buruk daripada bahaya gangguan suara, polusi, dan pencemaran lingkungan. (f)
  
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง