
Foto: Stocksnap.io
“Sebagian masyarakat beranggapan, hipertensi hanya akan menyebabkan stroke, padahal ada ancaman lain dari hipertensi yang tidak terkendali, yaitu demensia. Ada juga anggapan, demensia selalu diawali dengan stroke, padahal mereka yang mengalami hipertensi pada usia midlife, 40-an, dapat mengalami demensia mesti tidak pernah mengalami stroke,” ujar Dr. dr. Yuda Yurana, SpS, dalam temu media jelang 11th Scientific Meeting of Indonesia Society of Hypertension di Jakarta.
Menurut Ketua Indonesian Society of Hypertension (InaSH) itu, pada penelitian yang ia lakukan di Yogyakarta pada Desember 2015–Januari 2016 terhadap menunjukkan bahwa wanita yang terkena stroke 7x memiliki kemungkinan mengalami demensia, dibandingkan pria yang hanya 4x lipat.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ini terjadi, antara lain, harapan hidup wanita lanjut usia (lansia) yang lebih lama; (data Badan Pusat Statistik, angka harapan hidup wanita 72,59 tahun, sementara pria 68,87 tahun). Selain itu, meningkatnya indeks massa tubuh, serta kurang agresifnya penanganan hipertensi oleh petugas kesehatan padahal jumlah wanita yang memiliki hipertensi lebih banyak ketimbang pria.
Bagaimana perjalanan hipertensi hingga bisa menyebabkan demensia? “Hipertensi mengganggu aliran darah yang kemudian mengganggu asupan oksigen ke otak dan merusak daerah otak uang mengatur fungsi kognitif,” jelas Yuda.
Penting bagi kita untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi sejak muda, dengan melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu dengan:
- Stop merokok
- Lakukan gaya hidup aktif
- Menjaga berat badan ideal
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Menurunkan asupan garam (natrium/sodium)
- Membatasi konsumsi alkohol
Baca juga:
2 Jenis Vaksin Gratis dari Pemerintah untuk Tahun 2017
3 Kesalahan dalam Menerapkan Hidup Sehat
Gaya Hidup Sehat Generasi Millennial: Sehat, Tapi Harus Tetap Gaul, Dong!
5 Makanan Pengganggu Konsentrasi
Topic
#Hipertensi, #Demensia, #stroke