Ia semakin antusias saat membaca line-up musikus yang terlibat dalam Bajafash. "Saya baru pertama kali ke Batam, dan baru tahu kalau ada acara jazz seperti ini di Batam. Skalanya juga cukup besar. Mendatangkan banyak artis, bahkan Internasional. Yang bikin saya senang juga, ada banyak artis Malaysia yang datang. Saya senang ini bisa membangun itikad dan hubungan yang baik dengan musisi-musisi Malaysia. Musisi Indonesia pun bisa mendapat exposure lebih luas, sehingga siapa tahu lebih banyak diundang dan bisa melakukan crosspoject bersama," ujarnya. Ia memahami ini karena cukup sering bermain musik di Kuala Lumpur.
Sebagai musisi, menurut Amelia, networking sangat penting. Ia senang banget bisa ketemu musisi-musisi Internasional karena artinya bisa belajar dari mereka. Ini sejalan dengan alasannya kembali ke Indonesia setelah sempat berkarier di Australia.
"Saya ke Indonesia karena perkembangan jazz di tanah air yang pesat. Generasi Y di Indonesia juga saya lihat talentanya luar biasa. Itu sebabnya saya pengin ikut andil dalam catatan sejarah dan perkembangan jazz di Indonesia, " ujar lulusan Western Australian Academy of Performing Arts, Perth, Australia ini.
Menurutnya musisi jazz Indonesia, termasuk yang muda-muda, termasuk yang paling dihargai di Asia Tenggara. Sayangnya wadah seperti jazz club di Indonesia masih kurang. Yang ia maksud, bukan festival saja, karena itu paling cuma setahun sekali, apalagi kalau komersil yang tampil kebanyakan nama-nama besar saja.
Lalu, apa kontribusi yang ingin ia lakukan untuk jazz tanah air dan rencana kariernya? lanjutkan ke halaman berikut.
Topic
#bajafash, #batam jazz and fashion festival, #amelia ong