
Sejak Januari tahun ini. Saya keluar dari kuliah sastra Inggris semester 6, untuk pindah ke La Salle jurusan fashion business. Dari dulu memang ingin belajar fashion di Jakarta, tapi enggak boleh oleh orang tua. Memang harus mulai dari awal lagi, tapi rasanya jauh lebih menyenangkan. Sekarang aku juga lebih bebas berekspresi dalam berpakaian.
Kok, dibolehkan orang tua?
Saya pernah mengajak orang tua melihat saya bekerja sebagai model, dengan begitu mereka percaya bahwa saya aman dan tidak negatif seperti yang sering dikatakan orang. Sebelum pindah, orang tua juga ikut mencarikan tempat tinggal. Sampai sekarang saya masih berusaha meyakinkan orang tua bahwa saya bisa mengandalkan penghasilan sebagai model, untuk kuliah dan biaya hidup di Jakarta.
Apa rasanya tinggal sendiri?
Saya jadi mandiri. Di Yogya saya selalu diantar ke mana-mana, bahkan masih sering dikeloni Mama. Di sini, semua jadi tanggung jawab sendiri. Bahkan sekarang saya jadi suka pakai ojek menuju kampus atau ke lokasi pemotretan. Soalnya, ini kendaraan paling ampuh menempuh kemacetan.
Apa rencana Anda ke depan?
Saya ingin menjalani karier modeling sambil menyelesaikan sekolah. Setelah memiliki ilmu bisnis fashion, saya ingin punya label fashion sendiri. Mungkin untuk busana kasual bagus dan tidak mahal, supaya banyak yang bisa mengenakannya. Saya tidak perlu merancang baju sendiri, tapi cukup bekerja sama dengan desainer.
Image Anda di dunia modeling ingin seperti apa?
Model yang disiplin dan serius dalam bekerja. Saya tidak ingin image model yang sembarangan. Salah satu yang penting menurut saya adalah menjaga tubuh tetap sehat.
NF
Favorit Ayu Gani:
- Kate Moss, model panutannya. Walau tubuhnya tak terlalu tinggi, bisa setara dengan model lain.
- Hobi belanja baju di toko online, terutama untuk barang yang tak ada di tanah air.
- Tak pernah diet. Paling doyan soto dan tempe. “Aku tidak suka makanan dan minuman manis.”
- Yoga, olahraga untuk menjaga stamina.
- Musik jazz bosanova, seperti Paris Combo dan Esperanza Spalding, ‘obat’ stres buat Gani.