Trending Topic
Wanita Harus Serba Bisa

31 Mar 2016


Teknologi komunikasi selalu berkembang di setiap era. Saat ini, dunia sedang menjalani era komunikasi interaktif yang didominasi oleh internet dan teknologi digital. Keduanya memungkinkan pengguna untuk mendapatkan akses ke berbagai informasi sekaligus terkoneksi dengan penduduk dunia.
Dengan perkembangan tersebut, teknologi diharapkan dapat membantu manusia untuk meningkatkan kualitas hidup dan potensi, khususnya wanita, dalam hal menambah wawasan (knowledgeable), memperbaiki efektivitas dan produktivitas kerja (effective), serta mempererat keterhubungan interpersonal (connected).
           
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai tingkat pemahaman digital dan manfaat teknologi digital terhadap penduduk dunia, terutama pada tenaga kerja usia produktif, konsultan manajemen Accenture mengadakan survei online. Survei itu dilakukan terhadap 4.900 pria dan wanita di 31 negara. Di Indonesia, Accenture bekerjasama dengan Femina melakukan riset kualitatif melalui metode Focus Group Discussion (FGD) terhadap wanita usia 20-35 tahun.
           
Paparan ini disampaikan dalam even bincang santai bertema #BeingGreaterThan yang jadi rangkaian acara Accenture International Women’s Day 2016 (19/3). Hasilnya, ternyata wanita Indonesia belum maksimal dalam penggunaan internet. “Terutama dalam hal menambah pengetahuan dan meningkatkan skill untuk meningkatkan karier. Yang tertinggi justru untuk tujuan connecting lewat media sosial,” ujar Pemimpin Komunitas majalah Femina Petty S. Fatimah.
           
Untuk alasan melengkapi wawasan wanitalah, acara ini turut membedah segala bidang. Ada Bona Sardo, yang membawakan topik manajemen stres, yang ternyata diketahui eksistensi di sosial media bisa membantu mereduksi tingkat stres dan depresi. Lalu ada personal branding oleh Ghinza Rheza dan Bintang Cahya, yang mengatakan bahwa yang dibutuhkan dalam ‘menjual’ diri sendiri adalah lewat gesture dan berbusana professional.

Ada juga cara bela diri oleh Yayan Ruhian dan Ary Gautama dari Wave Self Defense, karena menurut data Komnas Ham dan Perempuan mengungkap 100 ribu wanita jadi korban kejahatan pertahunnya. Serta kesadaran perlindungan terhadap hewan  oleh Co-Founder dan CEO Garda Satwa Indonesia Davina Veronica,  yang mengingatkan kita akan kenyataan dimana anjing di Indonesia masih sering ditelantarkan dan dijadikan santapan dan topic kesehatan serviks oleh dr. Firman Santoso, Sp. OG dari RS. Siloam Kebun Jeruk, Jakarta.  
           
“Acara ini pertama kali kami buat dengan konsep ‘gado-gado’ seperti ini.  Kami ingin mendukung wanita bisa pintar dalam segala aspek, tak hanya dalam hal digital fluency saja,” ujar Country Managing Director Accenture Indonesia Neneng Goenadi. (f)