
Lebaran adalah saatnya panen endorfin. Perayaan ini bahkan tak hanya dinikmati umat muslim, tapi juga masyarakat Indonesia secara umum. Dalam masyarakat Indonesia, perayaan hari raya idulfitri identik dengan berbagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama keluarga dan kerabat yang lama kelamaan menjadi tradisi, mulai dari mudik ke kampung halaman dan mengunjungi keluarga jauh hingga berbagi makanan.
Tahukah Anda, di balik tradisi itu ada manfaat yang bisa Anda raih, terutama secara psikologis. Ini penjelasannya.
Saat merapikan rumah
Membersihkan dan merapikan rumah seperti kata Marie Kondo, bisa ikut mengubah hidup seseorang jadi lebih baik seperti terapi psikologis. Manfaatnya tak kalah banyak jika Anda melakukannya bersama-sama anggota keluarga yang lain, mengganti tirai, taplak meja makan, mengatur furnitur, mengeluarkan piring-piring cantik, menata bunga, atau mengelap jendela dan pigura foto.
Bersama akan membuat Anda akan merasa memiliki orang-orang yang bisa diandalkan dan merasa tidak kesepian. Ini akan menimbulkan rasa optimis dan positif dalam diri.
Saat membuat kue dan hidangan lebaran
Rasa kebersamaan juga terasa saat bersama keluarga memulung adonan kue kering, memotong sayuran dan bawang, mengisi kulit ketupat, atau mengaduk dodol Betawi. Aroma kue-kue dan masakan ini juga akan mengetuk memori di otak tentang kenangan saat merayakan lebaran bertahun-tahun lalu saat Anda masih kecil.
Memori yang indah akan membangkitkan emosi yang baik Anda. Jangan ragu untuk mengajak anak dan keponakan kecil untuk membantu membuat kue, untuk menanamkan kenangan indah bagi mereka saat dewasa. Aroma harum makanan plus kenangan indah akan membuat kita merasa lebih relaks.
Saat berkumpul dan tertawa bersama keluarga dan teman
Abaikan pertanyaan “Kapan tambah momongan?”, “Sudah isi belum?”, atau “Kapan nikah?” Kita tidak bisa mengendalikan mulut orang lain, tapi kita bisa menyiapkan diri untuk menanggapinya secara cool dan positif. Tak perlu diambil hati, jika otak Anda tidak bereaksi negatif, tubuh Anda pun tidak akan merasa stres.
Pada dasarnya berkumpul bersama orang-orang yang Anda sayangi akan membuat Anda merasa lebih baik dan berharga. Jadi jangan biarkan basa basi tak penting itu merusak lebaran Anda.
Nikmati saat berkumpul dengan keramat dan teman dengan bahasan ringan dan tawa. Lupakan bahasan politik yang bisa membuat keruh suasana. Jokes garing yang mengundang tawa jauh lebih menyehatkan. Saat tertawa tubuh memproduksi hormon endorfin, yang menimbulkan rasa bahagia, seperti habis berolahraga saja.
Saat berbagi rezeki
Menurut penelitian mereka yang senang memberi cenderung lebih bahagia dan berumur lebih panjang. Bahkan perasaan bahagia yang timbul saat melihat wajah mereka yang menerima antaran kue, makanan, beras, pakaian, atau baju, itulah yang mendorong lahirnya banyak filantropi di dunia.
Saat ziarah makam
Mengunjungi makam keluarga yang telah berpulang membangkitkan banyak perasaan. Selain rasa haru, kenangan indah pun ikut muncul dalam pikiran. Mengunjungi makam orang kesayangan terkadang dapat menjadi obat rindu. (f)
Baca Juga:
Agar Mudik Lebaran Selamat, Pastikan Posisi Menyetir dan Sabuk Keamanan Yang Tepat
Aman Berkendara Di Jalur Mudik Yang Sarat Truk dan Bus
Topic
#puasadanlebaran