
Foto: Fic
Tak hanya terlibat dalam pendidikan anak di rumah, orang tua juga perlu turut memerhatikan bagaimana kegiatan belajar mengajar anak di sekolah. Salah satunya berkomunikasi dengan guru untuk mengetahui perkembangan anak.
Termasuk ketika anak baru saja menjadi siswa tahun ajaran baru di sekolahnya. Pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, bahwa orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk mengantar anak-anak ke sekolah. “Ini kesempatan orang tua melihat suasana sekolah anak yang akan menjadi rumah kedua bagi anaknya. Bukan hanya melepasnya di gerbang sekolah, tapi orang tua juga harus berinteraksi dengan guru, kepala sekolah dan wali kelas,” ujar Anies yang meyakini hal tersebut akan menambah kepercayaan diri anak.
Terlebih, pada akhir Juni 2016 lalu, Kemendikbud baru saja merilis Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru yang menekankan bahwa kegiatan tersebut harus diisi dengan aktivitas edukatif, bermanfaat, kreatif, dan menyenangkan. Dengan adanya aturan baru yang melarang adanya kegiatan perpeloncoan, hukuman fisik dan pungutan biaya, diharapkan dapat menggali potensi anak didik yang sebenarnya. Termasuk menemukan cara belajar efektif bagi siswa, menumbuhkan perilaku positif, jujur, mandiri, menghargai, dan disiplin.
Penting juga bagi orang tua terus memantau kegiatan pengenalan sekolah anak. Dan jika mendapati pelanggaran bisa melaporkan pengaduan ke www.sekolahaman.kemdikbud.go.id.
Imbauan mengantar anak pada hari pertama sekolah ini bertujuan untuk menjalankan fungsi negara dalam menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses pendidikan di Indonesia. Menurut Anies, hari pertama sekolah bukanlah hari biasa. “Sebaliknya, hari pertama itu justru sangat penting, salah satunya untuk membangun kepercayaan antara kepala sekolah, guru, orang tua, dan murid,” ujar Anies.
Pada hari pertama sekolah, orang tua dapat berinteraksi langsung dengan kepala sekolah dan guru mengenai program pembelajaran selama setahun ke depan, sebaliknya guru bisa menanyakan karakter dan potensi anak pada orang tua. Kepercayaan yang terbangun diharapkan dapat berperan penting untuk membangun budaya pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan non kurikuler.
Non kurikuler atau aktivitas pembiasaan perbuatan baik, ditekankan Anies, merupakan bagian penting dari pendidikan. “Bukan semata-mata pengajaran atau memerintahkan anak untuk bersikap disiplin atau jujur, tetapi juga mengenai pentingnya memahami kedisiplinan. Budaya itu yang akan coba kita ubah,” papar Anies. (f)
Topic
#SekolahAnak