Foto: Pixabay

Larangan mudik yang berlangsung dari 6-17 Mei resmi berakhir. Namun hal tersebut rupanya tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap pulang kampung. Kepadatan warga mulai terlihat usai masa larangan itu selesai, di antaranya terpantau di stasiun dan bandara.

Mengutip Kompas.com, setidaknya lebih dari 9.000 orang meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api jarak jauh pada hari kedua setelah larangan mudik berakhir, Rabu (19/5/2021). Angka tersebut merupakan penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen sebanyak 6.889 orang dan dari Stasiun Gambir sebanyak 2.334 penumpang.

Selain itu peningkatan aktivitas juga terjadi pada moda transportasi udara. Seperti ditulis Kompas.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penambahan penumpang transportasi udara pasca larangan mudik berakhir yang mencapai 721 persen. Kenaikan tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan peningkatan penumpang moda transportasi lainnya.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menyebut peningkatan penumpang terjadi karena usai masa pelarangan mudik, masyarakat tak lagi perlu membawa persyaratan perjalanan seperti surat izin keluar masuk (SIKM) yang dikeluarkan dari instansi tempat bekerja maupun kelurahan.

Kendati demikian, usai masa larangan tersebut berakhir, pelaku perjalanan tetap harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen atau GeNose C19. Sampel diambil maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan dan berlaku untuk transportasi udara, laut, kereta api, dan penyeberangan.

Kebijakan tersebut sesuai dengan aturan pengetatan perjalanan yang berlaku dari 18-24 Mei. Pengetatan perjalanan ini diatur melalui Addendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021.

Lebih lanjut untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pasca Lebaran untuk moda transportasi darat, Kemenhub bersama pihak terkait melakukan upaya dengan pengetatan protokol kesehatan. Angkutan umum maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan motor yang akan menuju Jabodetabek akan dilakukan tes acak Rapid Antigen di sejumlah titik.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta kepala daerah dan pihak terkait untuk melakukan penanganan COVID-19 terutama pasca Lebaran dengan mengoptimalkan 3M, 3T, dan PPKM Mikro. Kemenkes juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus pasca libur Lebaran dengan melakukan pendataan tempat tidur dan ruang ICU khusus COVID-19 agar tidak tejadi penumpukan pasien di fasilitas layanan kesehatan. (f) 


Baca Juga: 
Satgas COVID-19: Pulang Mudik Pelaku Perjalanan Wajib Karantina Mandiri 5 x 24 Jam
Mau Lakukan Perjalanan Selama Libur Lebaran, Cek Apa Anda Masuk Kategori Ini
Vaksin Merah Putih Masuk Program Vaksinasi Pemerintah