Foto: Shutterstock
Sejak awal Juli 2021, Indonesia resmi memasuki gelombang kedua pandemi COVID-19. Pemerintah pun kembali memberlakukan pembatasan dengan mengeluarkan aturan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di pulau Jawa dan Bali. DKI Jakarta sendiri hingga hari ini, Minggu (22/08) masih berstatus PPKM Level 4 dengan aturan baru yang berlaku hingga 23 Agustus 2021.
Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 20 Agustus 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 26.122 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3,4 juta orang sembuh atau tepatnya 3.499.037 orang (88,6%).
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan bahwa saat ini semua merasakan dampak dari kenaikan kasus yang luar biasa cepat dalam beberapa hari terakhir. “Tentu ada rasa waswas. Tapi khawatir saja tidak cukup. Kita harus bertindak,” ujar dr. Reisa.
Ia menambahkan situasi darurat COVID-19 tidak dapat dihentikan hanya dengan menindak satu-dua orang yang tidak patuh. Namun, diperlukan aksi nyata kecil, seperti mengetatkan disiplin protokol kesehatan. “Penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang perlu diterapkan semua orang saat ini juga, tanpa terkecuali," ujar dr. Reisa.
Ia pun memberikan tip mengenakan masker yang benar, jangan asal, agar perlindungan yang didapat maksimal:
1. Bersihkan tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh masker.
2. Gunakan masker bedah sebagai lapisan pertama. Pastikan kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker bedah ditekan ke arah wajah, sehingga mengikuti bentuk hidung.
3. Lapisi masker bedah dengan masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain dan memiliki ukuran yang pas. Pastikan tali atau karet masker kain dikaitkan dengan baik pada telinga atau diikat di bagian belakang kepala.
4. Coba embuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas dan sisi samping masker. "Bila masih ada, atur kembali posisi dan kekencangan masker," tuturnya.
5. Pastikan tetap bisa bernapas dengan nyaman dan tidak merasa pusing atau berkunang-kunang karena pemakaian dua masker ini.
6. Ganti masker setiap empat jam sekali, hanya buka apabila tidak ada orang lain yang berjarak dua meter, serta selalu cuci tangan sebelum dan sesudah membuka masker.
7. Masker bedah harus dibuang setelah sekali dipakai, meski ditutupi masker kain. Sementara itu, masker kain masih bisa digunakan kembali, tetapi harus dicuci terlebih dulu sampai bersih.
Selain itu, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer haruslah dilakukan berulang kali, terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain, seperti gagang pintu atau pegangan tangga. Menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari. “Dan, ingat, pakai hand sanitizer bukan asal basah atau asal semprot. Tetap lakukan enam langkah seperti mencuci tangan dengan air dan sabun. Pastikan merata ke semua bagian tangan dan jari-jari," ujar dr. Reisa.
Jika harus meninggalkan rumah, upayakan jarak minimal 2 meter dalam berinteraksi dengan orang lain. Kalaupun harus kontak dengan orang lain, perhatikan ventilasi udara, durasi, dan jarak interaksi, untuk meminimalkan risiko penularan. Usahakan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang bagus. "Jangan berlama-lama, to the point langsung ke inti interaksi atau percakapan dan selalu jaga jarak," tegasnya.
Dan jangan ragu untuk melakukan vaksinasi COVID-19. "Satu tindakan kecil kita berarti ribuan, bahkan jutaan nyawa selamat dan kembali beraktivitas dengan sehat. Mari tunjukkan peran kita sebagai warga negara yang peduli untuk saling melindungi," katanya. (f)
Baca Juga:
Sudah Resmi, Harga Tes PCR Turun 45 Persen
Kenali Parosmia, Gejala Baru Long COVID-19
Efektivitas Vaksin Tak Menurun, Meski Terlambat Terima Dosis Kedua
Faunda Liswijayanti
Topic
#3M, #covid19, #corona, #isoman