Trending Topic
November Rain dan Antisipasi Musim Pancaroba

2 Nov 2019

Foto: unsplash

Rumah Anda beberapa hari ini sudah diguyur air huja? Judul lagu lawas November Rain pun jadi trending sejak sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim hujan pada bulan November. Wilayah Sumatera dan Kalimantan malah hujan telah mulai sejak pertengahan Oktober 2019.

Meski senang, BKG memperingatkan, pada musim peralihan ini antara lain adanya potensi hujan lebat dalam waktu singkat dan angin kencang atau puting beliung.

Dikutip dari BMKG, puting beliung adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai, keluar dari awan Cumulonimbus (CB), dan terjadi di daratan (jika terjadi diperairan dinamakan Water Spout). Namun tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung, ada kondisi tertentu seperti ketika kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil.

Akan terjadinya puting beliung biasanya ditandai dengan satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas serta cukup terik dan gerah. Lalu umumnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB).

Kedatangan angin puting beliung ditandai dengan pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat karena embusan angin. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan lebat tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita. Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada masa pancaroba, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun akan diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Karakteristik puting beliung/angin kencang biasanya berdurasi singkat kurang dari 10 menit, sangat lokal  (luasannya berkisar 5-10 km), lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari. Angin puting beliung sangat sulit diprediksikan karena sifat kejadian fenomenanya sangat lokal, dan kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama. 

Sebagai antisipasi angin kencang dan puting beliung selama musim pancaroba, baiknya perhatikan kondisi rumah dan sekitar. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut. Kuatkan atap. Saat angin kuat terjadi, berlindunglah dalam ruangan yang kokoh, hindari berdiri di dekat pepohonan yang berpotensi roboh. Jika Anda melihatnya di kejauhan, tak usah penasaran, ya. (f)

Baca Juga:

Panas Terik Masih Berlanjut, Tapi Bukan Gelombang Panas
5 Bagian Rumah Yang Harus Disiapkan Jelang Musim Hujan
BMKG Peringatkan Kondisi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah Indonesia di Awal Oktober


Topic

#cuaca, #musimhujan