Trending Topic
Merayakan Kekayaan Zamrud Khatulistiwa di Pesta Pembukaan Asian Para Games 2018

7 Oct 2018


Nuansa bahari di Pembukaan Asian Para Games 2018/Foto: NJL
 
Di tengah suasana duka bencana gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah, Asian Para Games menjadi penegas semangat kebersamaan We Are One, yang juga menjadi napas dalam penyelenggaraan pesta olah raga para penyandang disabilitas yang ke tiga ini.

“Kami membulatkan tekad untuk menyukseskan acara ini agar bisa menjadi pelipur lara dan semangat baru bagi saudara-saudara kami yang sedang tertimpa musibah bencana alam,” ungkap Raja Sapta Oktohari, Ketua INAPGOC (Komite Organisasi Asian Para Games di Indonesia).

Apabila di pembukaan Asian Games 2018 keindahan pegunungan Indonesia sebagai negara ring of fire menjadi fokus, maka di pembukaan Asian Para Games 2018 ini penonton disuguhi oleh keteduhan samudera, lengkap dengan perahu yang berlayar tenang di atasnya.

Mengerahkan 4.816 properti panggung, panita membangun 18 elemen dekorasi. Salah satunya, bentuk panggung dengan tarikan garis lengkung yang mewakili garis ekuator yang melintasi bumi Indonesia.

Elemen garis dan lengkung dalam berbagai struktur arsitektur tradisional Indonesia mewakili alam yang hadir dalam gambaran bukit, sawah, dan awan – Segala yang terbaik dalam hidup berasal dari alam.
 


Keberagaman religi dan kepercayaan di Indonesia adalah kekayaan yang menyatukan. /Foto: NJL
 
“Bagi kami Bangsa Indonesia, olah raga adalah sebuah semangat nasional. Olah raga adalah bahasa pemersatu kami. Hari ini kita semua akan menjadi saksi sejarah baru, di mana untuk pertama kalinya Indonesia menjadi penyelenggara Asian Para Games. Ini bukan tentang menang atau kalah, tapi bagaimana kita menjunjung nilai sportivitas dan persaudaraan,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Executive Creative Director di INAPGOC ini.

Mengambil tema "We Are One", pesta pembukaan Asian Para Games 2018 juga hendak mengobarkan semangat keberagaman yang menyatukan. Kesemuanya hadir dalam harmoni arak-arakan lampion rumah ibadat dari agama dan kepercayaan di Indonesia, hingga landasan bernegara Pancasila yang terbentuk dari formasi para penampil di atas panggung.

Indonesia adalah negara besar, dengan 17.000 pulau dengan 263 juta populasi, di mana 30 juta di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Mereka ini lahir dari suku, agama, dan ras yang berbeda. Termasuk anggota keluarga besar bangsa Indonesia yang berkebutuhan khusus.

"Semua perbedaan itulah yang justru membuat negara kami menjadi besar. Bhinneka Tungggal Ika, walaupun kami berbeda-beda, tetapi kami tetap satu. Semangat persatuan Indonesia. Itulah semangat yang kami pilih sebagai tema upacara pembukaan ini,” tegas Raja.

Melalui rangkaian perayaan keberagaman yang inklusif di Asian Para Games 2018, ada pertalian benang merah unik yang menghubungkan keberagaman di antara 43 negara peserta. Salah satunya, terwakili melalui kehadiran bunga Wijaya Kusuma.

Mengandalkan permainan grafis video mapping yang canggih, mekarnya kelopak-kelopak Wijaya Kusuma ini mengiring tarian berjudul Pas De Deux. Tarian romantis ini dibawakan dengan begitu indah oleh Julius Jun Obero, penari yang menggunakan kursi roda, dan Rhea Marquez. Duo penari asal Filipina ini tahun lalu memenangkan kejuaran dunia World Para Dance Sport Championship di Malle, Belgium.
 


Ketika sekat penghalang dileburkan, kata "Disability" menjadi "Ability"./Foto: NJL
 
Wijaya Kusuma, bunga langka yang mekar saat bulan bercahaya penuh ini bagi Keraton Yogyakarta memiliki arti khusus. Diambil dari bahasa Sansekerta, Wijaya berarti kemenangan, sehingga bunga Wijaya Kusuma dipercaya membawa berkah bagi Raja.

Dalam budaya Tiongkok, bunga Wijaya Kusuma dikenal dengan nama Tan Hua. Sama seperti pada masyarakat Jawa, di kalangan masyarakat tradisional China bunga ini memiliki makna magis. Mekarnya Tan Hua membawa pertanda keberuntungan dan pencapaian.

Masyarakat di India mengenal bunga yang sama dengan sebutan Brahma Kamalam. Kemekarannya yang sempurna menjadi simbolisasi terkabulnya doa-doa. Sementara itu masyarakat Srilanka menyapa bunga dengan kelopak kuning gading ini dengan Kadapul, yaitu bunga dari surga.

Meski masing-masing negara di Asia menyebutnya dengan nama yang berbeda, dari bunga yang sama ini terlahir rangkaian cerita tentang doa dan harapan terbaik. Seperti yang juga diwakili dalam slogan “Inspiring Spirit and Energy of Asia” yang dibawa oleh Asian Para Games 2018.

Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaannya menegaskan pentingnya spirit persaudaraan. Jokowi bahkan khusus belajar bahasa isyarat untuk menyampaikan salam penutupnya malam itu. "Dengan mengucap bismillah, saya nyatakan dengan resmi Asian Para Games dibuka. Selamat berjuang, sukses," ungkap Jokowi, sambil menggerakkan kedua tangannya seturut bahasa isyarat.

“Asian Para Games menjadi momen bagi para atlet untuk mengubah hidup dan menantang persepsi orang terhadap disabilitas. Kami ingin menginspirasi orang-orang dengan disabilitas di Asia, bahwa tidak ada yang bisa membatasi apa yang bisa mereka raih dan lakukan. Indonesia Hebat!” ungkap Majid Rashed, Presiden Asian Paralympic Committee, yang berpidato mendampingi Raja. “Indonesia Hebat!” serunya menutup pidato.

Ini adalah kali pertama Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Para Games. Pesta pembukaan Asian Para Games 2018 melibatkan 849 pemeran dengan 2.604 peran, termasuk di antaranya 40 peran yang dibawakan oleh penyandang disabilitas.

Sebagai puncak acara, selama 3 menit, parade kembang api menghias langit di atas Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan semburan bunga api dan warna-warni ceria. Selamat bertanding dalam semangat sportivitas dan persaudaraan bagi para atlet dari 43 negara! (f)


Baca juga:

Asian Para Games 2018 untuk Pertama Kalinya Menghadiahkan Medali Dengan Bunyi Gemerincing
Ikut Menciptakan Lingkungan yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas di Asian Para Games 2018


Topic

#AsianParaGames2018, #ParaInspirasi, #PembukaanAsianParaGames2018