Foto: NORA

Penelitian dari Harvard Bussines School menunjukkan manfaat signifikan bagi anak-anak yang tumbuh dengan ibu bekerja, baik di kantor maupun di rumah. Ibu yang bekerja dapat menjadi role model bagi mereka.

Seperti dialami dua wanita wirausaha alias entrepreneurmom Annisa Pratiwi, founder Ladang Lima, produsen bahan-bahan makanan gluten free dan Wilda Yanti, founder PT Xaviera Global Synergy yang bergerak di bidang pengolahan sampah.  Keduanya mengakui bahwa dengan menjadi seorang entrepreneurmom, mereka dapat memberikan berbagai inspirasi positif bagi anak-anak mereka dari bidang yang mereka jalani masing-masing.

Annisa misalnya, ibu dari dua anak yang berusia 7 tahun dan 3 tahun ini sudah mengajarkan anak sulungnya untuk bijak menggunakan uang sebagai prinsip dasar yang harus dimiliki seorang entrepreneur. "Kalau sekarang sih, anak saya jelas sudah diajarkan untuk menabung. Mereka juga sudah saya ajarkan agar mengerti apa yang seharusnya dibeli mana yang tidak, "ujarnya.
 

Di samping itu, Annisa juga memberikan pengalaman pada anaknya untuk terlibat dalam pekerjaannya agar mereka memiliki gambaran tentang wirausaha. "Saya ajak anak untuk membantu berjualan. Misalnya, saya minta untuk menjaga stand atau membantu menjual ke sana-sini, ujarnya." Menurutnya cara ini membuat anak paham bahwa usaha bukan hanya soal enak-enak saja atau soal laba saja, melainkan juga ada perjuangan.

Ia juga mengajarkan proses dalam kehidupan dengan cara seperti mengajak anak membantu pekerjaan di gudang lalu memberi mereka imbalan uang.  "Saya katakan, ini supaya kamu tahu bahwa kerja itu enggak bisa langsung jadi presiden direktur atau CEO. Kamu harus belajar dari orang paling bawah supaya kamu bisa tahu bagaimana proses supaya kamu di atas, "ujarnya menirukan pesannya pada anak-anak.

Tak hanya soal finansial dan proses menuju kesuksesan, ibu wirausaha juga mampu menginspirasi anaknya dari sisi lain mengenai apa yang ia jalani seperti Wilda.

Melakoni bisnis yang menaruh perhatian khusus pada lingkungan, ibu dari tiga anak ini dapat menularkan kepedulian lingkungan pada anaknya. Tak hanya itu, bisnisnya yang juga berbasis sosial dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di perumahan tempat tinggalnya serta pemulung ini membuat anak-anaknya juga belajar tentang sifat adaptif dan tidak membeda-bedakan.

"Yang lebih menjadi motivasi saya adalah dulu anak pertama saya itu suka jijik, jijik sekali, bisa dibilang sangat higienis. Dari situ saya berpikir dia mau hidup di atas apa, kenangnya saat pertama kali turun ke masyarakat dan mengumpulkan sampah. "

Secara tak langsung Wilda juga mengajak anak-anaknya luwes bergaul dengan berbagai kalangan. "Anak yang kedua dan ketiga, karena sudah dari kecil  ikut saya di lingkungan, jadi mereka terbiasa milah-milah sampah, main dengan anak pemulung. Dari situ saya bersyukur bahwa mereka dapat menumbuhkan sikap yang tidak membeda-bedakan.” (f)

Lela Latifa

Editor : Nuri Fajriati

Baca Juga:

Memaknai Bisnis, Tak Sekadar Mencari Keuntungan
Meningkatkan Nilai Bisnis bagi Wanita Wirausaha
Merayakan Inklusifitas Dalam Indonesian Women's Forum 2019