Foto: Dok. Pribadi
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia dan pemerintah menerapkan kebijakan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus pada 15 Maret 2020, Gereja Katolik pun menutup rumah-rumah ibadah bagi umatnya. Di lain sisi, Gereja-gereja membuka kanal Youtube untuk menyiarkan siaran langsung misa Ekaristi dan ibadat lain seperti ibadat sabda, doa rosario, pembinaan iman dan lain-lain.
Umat Kristiani pun perlu beradaptasi dengan cara beribadah yang baru ini, yaitu melakukan misa online. Salah satunya Veronica Endang, umat Paroki St. Gregorius Agung Kota Bumi, Tangerang mengatakan, meski ada perbedaan antara mengikuti misa di gereja dan misa online ia dan keluarganya menuruti aturan gereja.
“Mau nggak mau, suka nggak suka, ini adalah aturan yang harus saya ikuti sebagai umat. Meski secara pribadi, namanya juga di rumah, kadang-kadang konsentrasi saat beribadah online tidak seperti saat beribadah di gereja langsung,” kata Veronica yang berprofesi sebagai guru ini.
Berdasarkan pengalamannya selama hampir dua tahun ini mengikuti ibadah online, Veronica mengatakan bahwa penting sekali untuk membuat anak-anaknya tertarik beribadah. “Anak-anak kan menyukai dekorasi dan pernak-pernik, jadi kami berusaha untuk menghadirkan simbol-simbol dalam Gereja Katolik, yang biasa kita dapati di gereja, di rumah,” katanya.
Karena itu, setiap kali akan mengikuti misa Ekaristi di hari Minggu, keluarga Veronica menyiapkan meja sebagai altar untuk meletakan salib, merangkai bunga dan menyalakan lilin selama mengikuti misa. Ruang untuk beribadah pun dipilih yang bersifat formal, yaitu di ruang tamu. “Jangan pakai kamar tidur, karena potensi tergoda untuk rebahannya lebih besar,” katanya, tertawa.
Foto: Dok. Pribadi
Selain untuk membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah, adanya simbol-simbol di rumah juga sekaligus menjadi bentuk pengajaran keimanan bagi anak. “Untuk Natal kali ini misalnya, selain pohon Natal dari ranting-ranting, kami membuat gua Natal dari terpal yang dicat dan dihias dengan tanaman-tanaman yang kami temukan di sekitar rumah saja. Kami ingin anak bisa merasakan suasana gereja saat Natal.”
Mengingat saat ini, semua gereja paroki menyiarkan live streaming misa, maka umat Katolik bisa mengikuti misa dari gereja mana saja, tidak terbatas gereja paroki sesuai domisilinya. Jamnya, pun sangat bervariasi. Untuk itu, keluarga Veronica biasanya sudah menetapkan terlebih dahulu, mereka akan mengikuti misa bersama pada jam berapa. “Dengan demikian, ketujuh orang anggota keluarga kami sudah siap dengan mandi dan berpakaian yang pantas dan tidak ada alasan untuk bilang…oooh saya harus mengerjakan tugas,” imbuh Veronica.
Tips Dari Veronica Endang saat mengikuti misa online:
- Hadirkan simbol-simbol Gereja di rumah seperti salib, lilin, bunga, untuk membantu berkonsentrasi dan fokus. Misalnya, selama masa Adven (empat minggu menjelang Natal), keluarga Veronica membuat lingkaran lilin Adven, satu lilin tiap minggunya. Adanya simbol-simbol itu sekalian bisa menjadi pengajaran katekese (ajaran pembinaan iman) untuk anak-anak.
- Tentukan waktunya, agar seluruh anggota keluarga bisa melakukan persiapan. Bisa mandi dan berpakaian yang layak dan tidak terganggu acara lain.
- Pilih ruangan yang formal, misalnya ruang tamu, agar tidak terdistraksi dengan kegiatan-kegiatan lain. (f)
Baca Juga:
5 Cara Merayakan Natal Tanpa Merusak Lingkungan
5 Dekorasi Natal Wajib Ada di Rumah dan Maknanya
5 Cara Bebas Stres Saat Berbelanja Kebutuhan Natal
Topic
#Natal