Hampir tiga tahun berlalu setelah Juwita Rahmawati (28) terpilih sebagai Pemenang I Wajah Femina (WF) 2013. Ia tetap eksis di dunia modeling tanah air. Tekadnya begitu kuat untuk terus menggeluti bidang ini, seakan membuktikan ucapannya di hadapan para juri WF 2013. Setelah namanya dikenal, baik di kalangan desainer maupun para model, tahun ini ia terpilih sebagai Face of Jakarta Fashion Week (JFW) 2017. Sebagai representatif JFW selama satu tahun ke depan, ia akan mendapatkan banyak perhatian.
Juwita menyebut, semua yang diraihnya saat ini adalah buah perjuangannya melewati jatuh-bangun menggeluti bidang modeling sejak masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Wanita yang akrab disapa Wita ini masih ingat, bagaimana dulu ia kerap menerima penolakan saat mengikuti casting. Meskipun memiliki pengalaman mengikuti berbagai ajang lomba modeling, tetap saja ia sering kali tak lolos audisi atau casting pergelaran mode. Namun, ia tak putus semangat. Ia justru makin terpacu untuk bisa menembus kerasnya persaingan di dunia modeling. Ia sadar, dunia modeling tak hanya menuntut tubuh yang tinggi, tapi seorang model yang berhasil harus memiliki tekad dan kesungguhan. Ia juga harus bisa menemukan cara untuk membuka pintu karier yang lebih lebar.
Bagi Wita, ajang WF 2013 merupakan salah satu pintu gerbang yang ikut membawanya meraih mimpi. Karena itu, sukses meraih gelar Wajah Femina 2013, ia berusaha untuk terus menjadi eksistensinya. Wawasannya di bidang fashion ia kembangkan. Selain mengikuti perkembangan tren mode, ia juga mengenal nama-nama desainer ternama di dalam dan luar negeri.
Kesungguhan Wita menggeluti dunia modeling disambut oleh panitia Jakarta Fashion Week. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, seperti seleksi wawancara, berjalan di catwalk, dan juga pose, wanita yang kini sedang sibuk menyelesaikan kuliah S-2 di London School Pubic Relations (LSPR) Jakarta ini didaulat sebagai Face of JFW 2017. Ia berhasil mengalahkan sekitar 300 model lainnya.
Sama seperti jalan hidup yang ditempuh oleh Wita yang berliku, untuk menjadi seorang Face of JFW pun tidak mudah. “Dua tahun lalu, saya pernah mengikuti audisi sebagai model promosi dan campaign untuk JFW 2015, tapi gagal,” kata pemilik sekolah modeling yang terletak di rumah orang tuanya di daerah Cibubur, Jakarta Timur, ini. Tahun ini, dengan penuh percaya diri dan optimistis, ia mencoba lagi, walau ia merasa sulit untuk terpilih. “Sebab persaingannya sangat ketat, apalagi diikuti oleh para model berpengalaman dan profesional,” ujarnya.
Sebelum mengikuti audisi, Wita melakukan beberapa persiapan dengan melihat kembali katalog dan media promosi JFW tahun-tahun sebelumnya. Ia memperhatikan pose model dan mencoba mempraktikkannya di depan cermin.
“Seorang model untuk acara besar harus punya power dan semangat yang besar. Saya baru tahu rahasianya, ternyata model JFW itu harus bisa berpose seperti orang sedang melompat,” katanya, tertawa.
Wita yakin, Wajah Femina merupakan salah satu yang membuka jalan baginya untuk meraih sesuatu yang diperebutkan oleh orang banyak. “WF telah menjadikan saya sebagai orang yang memiliki kepribadian yang disiplin dan percaya diri,” ungkapnya senang.
Sebagai Face of JFW 2017 selama satu tahun ke depan, ia akan dilibatkan dalam berbagai acara penting, seperti presentasi kepada klien. Bahkan, saat press conference ia bisa saja menjadi salah satu pembicara. Ia juga akan mendampingi Ketua Umum Jakarta Fashion Week, Svida Alisjahbana, untuk berbagai acara. Selama JFW 2017, yang akan berlangsung pada 22-28 Oktober 2016 mendatang, Wita memang tetap tampil di beberapa show dengan berjalan di catwalk. Namun, di saat-saat tertentu, ia duduk di barisan orang-orang penting di fashion tent.
“Saya sudah sangat siap melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada saya. Saya sudah memulainya dengan berperan aktif melakukan promosi di akun pribadi media sosial saya. Tak sabar rasanya ingin segera bertugas,” katanya, antusias. (f)
Baca juga Pengalaman Spritiual Wita Juwita
Topic
#JFW2017
